
LPPOM
MUI), Lukmanul Hakim (Foto : Kurnia/MIna)" width="275" height="206" /> Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Lukmanul Hakim (Foto : Kurnia/MIna)Bogor, 6 Muharram 1436/30 Oktober 2014 (MINA) – Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Lukmanul Hakim mengatakan, Indonesia harus mengangkat isu produk halal dalam menghadapi perdagangan bebas masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
“Komunitas-komunitas halal secara suka rela tumbuh di tengah masyarakat seperti Forum Masyarakat Peduli Halal, Global Halal, Halal Corner, dan lainnya,” kata Lukman saat diwawancarai di Botani Square, Bogor, Rabu.
Produksi halal antar negara akan semakin berkembang jika nilai produk diterima masyarakat luas.
ASEAN Economic Community (AEC) akan meningkatkan persaingan negara-negara ASEAN untuk menyediakan produk berkualitas tinggi.
Baca Juga: BPJPH Gelar Rapat Koordinasi Percepatan Sertifikasi Halal di Jambi
Lukman menambahkan: “produk yang berkualitas tinggi dan berlabel halal akan dicari banyak orang, sementara produk berkualitas rendah akan ditinggalkan konsumen”.
“Indonesia akan menjadi tuan rumah untuk produk halal dalam AEC jika telah banyak produk-produknya yang bersetifikat halal,” jelas Lukman.
Isu Halal jangan menjadi penghambat bisnis, justru hal ini bisa meningkatkan daya saing produk tersebut di pasar,” ujarnya.
Sementara itu, ketua MUI bidang ekonomi dan Sertifikasi Halal, Amidhan Shaberah mengatakan, aspek syariah dalam penetapan halal merupakan ranah kewenangan para ulama di Komisi Fatwa MUI.
Baca Juga: Menag: Industri Halal Dukung Pengembangan Ekoteologi
Sementara penelaahan aspek teknik yang menjadi dasar dalam penetapan fatwa dilakukan oleh LPPOM MUI dengan proses auditing yang komprehensif.(L/P002/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen