Jakarta, 6 Sya’ban 1434/16 Juni 2013 (MINA) – Indonesia dengan mayoritas Muslim terbesar harus menjaga produk-produk halal yang telah didistribusikan sesuai kebutuhan masyarakat Muslim Indonesia, kata Maksum Mahfuz, di Jakarta (15/6)
“Ini adalah tanggungjawab kita bersama sebagai masyarakat Muslim antara produsen dan konsumen sama-sama memberikan produk-produk yang halal,“ kata Maksum Mahfuz, Ketua PBNU kepada MINA (Mi’raj news Agency) pada acara Konferensi hulu hilir dengan tema “Kembalikan Indonesia yang kuat dan bermartabat dengan kebangkitan produk halal yang kian dekat.”
Maksum menekankan, Pemerintah harus bisa memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia agar rakyat Indonesia bisa cermat memilih produk-produk yang halal.
Dia menghimbau bahwa Pemerintah juga harus berperan membangun langkah produktif mengawasi produk makanan serta obat-obatan impor yang masuk ke Indonesia pengawasannya harus lebih ketat dari BPOM (Badan Pengawasa Obat dan Makanan) dan dari MUI (Majlis Ulama Indonesia).
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Samsul Arifin, Ketua SBC (Syariah bisnis Choach) mengatakan pengusaha Muslim harus berkontribusi yang positif dan bisa menciptakan produk halal kepada konsumen.
Pakar dan Praktisi keuangan, Ahmad Gozali mengatakan bahwa setiap Muslim harus bisa mengatur dalam perencanaan keuangan dengan memanfaatkan masa produktif untuk mengahadapi masa krisis akan datang.
“Tidak hanya halal tetapi kita harus professional dalam mengatur keuangan kita dan jangan sampai terjerumus dengan harta.” ujar Gozali (L/P010/R2).
MINA (Mi’raj News Agency)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon