Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Jadi Mitra Resmi Pameran Produk Industri Terbesar Dunia

Widi Kusnadi - Ahad, 11 April 2021 - 22:19 WIB

Ahad, 11 April 2021 - 22:19 WIB

3 Views

Jakarta, MINA – Indonesia menjadi negara mitra resmi perhelatan “Hannover Messe 2021: Digital Edition,” pameran produk industri terbesar di dunia pada 12-16 April 2021.

Dalam pameran tersebut, sebanyak 156 perusahaan asal Indonesia akan menampilkan kreasi produk unggulan.

Peluang strategis pameran yang setiap tahunnya mampu menciptakan jutaan kontrak kerja sama bernilai puluhan triliun rupiah itu tak lepas dari kerja sama yang terjalin antara Indonesia dengan Jerman.

Menteri perindustrian (Menperin) RI Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Jerman merupakan salah satu mitra ekonomi terpenting Indonesia di Eropa. Hubungan diplomatik kedua negara terjalin sejak 1952.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Ia mengibaratkan Indonesia dan Jerman sebagai tokoh kembar pewayangan Nakula-Sadewa dalam pelaksanaan Hannover Messe 202 ini.

“Kedua tokoh tersebut mencerminkan kekembaran dua negara Indonesia dan Jerman aktif menjalin kerja sama erat dan komprehensif,” kata Agus dalam rilis, Ahad (11/4).

Kolaborasi kedua negara ini, lanjutnya, salah satunya diwujudkan melalui pelaksanaan Hannover Messe sebagai ajang pameran teknologi industri ternama di dunia.

Pada 2023 nanti Indonesia juga kembali dipercaya menjadi negara mitra utama pada perhelatan tersebut.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Harapannya, pada 2023 mendatang kembali seperti semula sehingga pameran bisa diselenggarakan di Hannover, ini merupakan hasil dari hubungan diplomatik yang kuat dan hasil  kerja keras seluruh pihak seperti Kementerian Luar Negeri melalui Duta Besar RI di Jerman.

Agus menambahkan, hubungan bilateral dua negara semakin meningkat dan erat dengan adanya momentum kunjungan resmi Presiden RI Joko Widodo ke Berlin pada 17-18 April 2016.

Presiden Jokowi dan Kanselir Angela Merkel telah menyepakati kembali penguatan hubungan kemitraan strategis kedua negara melalui tiga fokus bidang kerja sama.

Pertama kerja sama pendidikan vokasi, kedua kerja sama tentang energi terbarukan, dan ketiga kerja sama sektor maritim kebutuhan negara dan kepentingan nasional Indonesia-Jerman di masa mendatang.

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Sementara kerja sama pendidikan vokasi antara Kementerian Perindustrian dengan Jerman dalam kerangka kerja sama Sustainable Economic Development through Technical and Vocational Education and Training (SED-TVET) bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia dan tingkat serapa lulusan pada sektor industri.

Jerman merupakan salah satu negara dengan perkembangan industri paling maju di dunia.

Laporan Kompetitif Global Forum Ekonomi Dunia terbaru bahkan menempatkan negara yang dipimpin Kanselir Angela Merkel ini dalam jajaran 10 besar.

Kemajuan industri Jerman yang dikenal penuh dengan inovasi tidak dibangun secara instan, melainkan lewat sebuah proses panjang, ratusan tahun.

Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng

Jerman merupakan lima besar negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia.

Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat, saat ini terdapat 250 perusahaan asal Jerman menanamkan modalnya dengan nilai investasi mencapai total USD1 miliar (Rp14,5 triliun).

Angka tersebut meningkat dibandingkan 2017, misalnya, ketika sebanyak USD289 juta (Rp4,19 triliun) diinvestasikan perusahaan-perusahaan Jerman di Indonesia.

Perusahaan Jerman itu mendominasi investasi di sektor industri logam dan mesin, kimia dan farmasi, transportasi, penyimpanan, dan industri komunikasi.(R/Rd/R1)

Baca Juga: Wapres: Ekonomi Syariah Arus Baru Ketahanan Ekonomi Nasional

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ketum Muhammadiyah: Jadikan Indonesia Pusat Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah

Rekomendasi untuk Anda