Indonesia Jadi Target Pasar Penting Bagi Korea Selatan

(Foto: SCB)

Jakarta, MINA – merupakan kekuatan ekonomi yang penting di seluruh wilayah Asia Tenggara, dengan kapasitas populasi negara yang mewakili 40% dari total populasi ASEAN. Hal ini didukung dengan sumber daya alam yang melimpah dan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Struktur sosial Indonesia yang besar dalam hal potensi pasar, serta tersedianya potensi tenaga kerja terampil dalam jumlah besar menjadi magnet bagi investor asing untuk menanamkan modalnya.

Selatan merupakan salah satu negara yang menjadikan Indonesia sebagai target pasar yang penting.

Head of Commercial Banking Standard Chartered Bank (SCB) Korea, Hyon Joo Park menjelaskan, perdagangan antar kedua negara mencapai sekitar US$10 miliar dalam sembilan bulan pertama tahun 2017, naik hampir seperlima dari tahun 2016 pada periode yang sama.

“Selain itu, mencanangkan rencana sebesar US$2,6 miliar ke negara-negara ASEAN, dan US$1,9 miliar diantaranya akan diinvestasikan ke Indonesia,” kata Hyon Joo Park dalam acara “Media Roundtable Discussion : Standard Chartered Bank Investment Forum – Korea Corridor” di Jakarta, Rabu (6/12).

Dari dana tersebut, lanjut dia, Pemerintah Korea Selatan berencana untuk ambil bagian dalam proyek-proyek infrastruktur, energi, dan inisiatif pembangunan lain, termasuk penanaman modal sebesar US$500 juta untuk proyek Light Rail Transit di Jakarta.

Hyon Joo Park juga mengatakan, Korea Selatan menerapkan New Southern Policy yang bertujuan memperluas hubungan kerjasama ekonomi dan perdagangan bukan hanya fokus pada negara-negara yang selama ini menjadi rekanan.

“Jika sebelumnya hubungan Korea Selatan di Asia lebih fokus pada Jepang, Cina, dan Rusia, Presiden Korea Selatan, Moon Jae In melihat perlunya Korea Selatan memperluas hubungan ekonomi dan perdagangan ke wilayah-wilayah lain, termasuk ASEAN, dan khususnya Indonesia,” ujarnya.

Selain Hyon Joo Park, hadir sebagai pembicara yaitu Chief Economist SCB Korea Chong Hoon Park, Head of Commercial Banking SCB Indonesia Irvan Noor, Head of Commercial Banking SCB Indonesia Aldian Taloputra, dan Country Head of Corporate Affairs SCB Indonesia Dody Rochady, sebagai moderator.

Sementara Head of Commercial Banking SCB Indonesia, Irvan Noor mengatakan, SCB sebagai bank dengan pengalaman lebih dari 150 tahun di Indonesia memiliki komitmen untuk membantu pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Salah satu upaya yang dilakukan Bank adalah bekerjasama dengan BKPM dalam secara aktif mempromosikan Indonesia di negara-negara di mana Bank beroperasi untuk mendorong investasi ke dalam negeri,” kata Irvan Noor.

Bentuk upaya yang dilakukan, salah satunya, adalah dengan menyelenggarakan rangkaian forum investasi bersama investor, yang telah dimulai pada awal November lalu untuk Taiwan, Korea, dan Singapura yang akan diselenggarakan awal tahun depan.

“Acara seminar hari ini bertemakan Growing dan Sustaining Investment di Indonesia, yang dihadiri oleh sekitar 70 sampai 75 perusahaan Korea yang telah dan tertarik untuk berinvestasi di Indonesia,” ujarnya.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) per kuartal pertama 2017, sebanyak 60% dari keseluruhan investasi di Indonesia merupakan penanaman modal asing yang jumlahnya mencapai US$ 7,3 miliar.

Dari jumlah tersebut, asal modal yang masuk ke Indonesia masih didominasi dari negara-negara Asia, termasuk di antaranya dari Korea Selatan yang jumlahnya terus meningkat secara bertahap.

Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada kuartal kedua 2017, investasi dari Korea Selatan ke Indonesia menempati urutan kelima terbesar dengan total sebesar US$478,2 juta dan 1.582 proyek yang telah didanai.

Angka ini diharapkan akan terus meningkat seiring dengan semakin membaiknya iklim investasi di Indonesia.(L/R01/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.