Siadoarjo, MINA – Indonesia mengecam keras serangan udara yang dilakukan oleh Israel di wilayah Jalur Gaza pada Sabtu pagi, 27 Oktober 2018.
Serangan tersebut merugikan dan menyakiti masyarakat sipil yang tidak bersalah, menyebabkan kerusakan bagi sejumlah wilayah dan juga menimbulkan kerusakan pada sebagian bangunan Rumah Sakit (RS) Indonesia yang terletak di Bayt Lahiya, bagian utara Gaza.
“Indonesia mengecam keras serangan Israel di tanggal 27 Oktober kemarin karena tidak hanya merusak rumah sakit kita tetapi juga wilayah sekitar,” kata Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Pendopo Bupati Sidoarjo, Jawa Timur, Ahad (28/10).
Presiden Jokowi menyebutkan serangan tersebut tidak hanya menyebabkan RS Indonesia rusak, melainkan juga kerusakan bangunan di wilayah yang berada di sekitarnya.
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
“Indonesia tetap dan akan selalu di belakang bangsa Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaannya. Tidak ada kata mundur untuk itu,” ujarnya.
Sebelumnya telah dilaporkan beberapa bagian RS Indonesia di Jalur Gaza, Palestina, mengalami kerusakan akibat serangan militer Israel di kawasan tersebut, menurut relawan lembaga medis kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia yang ada di Gaza.
“Sejak Jumat (26/10) malam hingga Sabtu (27/10), militer Zionis Israel masih saja menggempur sejumlah wilayah di Jalur Gaza,” ucap Reza Aldilla Kurniawan, sukarelawan MER-C yang berada di Jalur Gaza.
Hantaman roket itu mengakibatkan guncangan keras di area sekitarnya dan menimbulkan kerusakan di beberapa bagian RS Indonesia, termasuk kantor administrasi, toilet, koridor, serta ruang perawatan intensif.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
Pesawat tempur Israel menghantamkan tidak kurang dari lima roket yang jatuh tidak jauh dari lokasi RS Indonesia. Serangan terjadi berada di dalam Wisma Rakyat Indonesia di belakang Rumah Sakit Indonesia, merasakan guncangan besar akibat hantaman roket tersebut.
“Guncangan besar sekali, debu-debu berjatuhan dari atap. Saya langsung keluar dari Wisma dan melihat kondisi RSI mengalami kerusakan di beberapa bagian,” jelas Reza.
RS Indonesia telah beroperasi sejak 2012 lalu dan diresmikan pada 2015. Rumah sakit tersebut didirikan oleh sejumlah lembaga solidaritas dan masyrarakat Indonesia untuk Palestina dengan dana sumbangan dari masyarakat Indonesia, kehadirannya menjadi sangat krusial di tengah-tengah warga Gaza. (R/R10/RI-1)
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta