Jakarta, 26 Jumadil Awwal 1436/19 Maret 2014 (MINA) – Pemerintah Indonesia mengutuk serangan terror dan penyanderaan di Museum Nasional Bardo di Tunis yang mengakibatkan 17 wisatawan asing dan dua orang warga Tunisia meninggal pada 18 Maret 2015 kemarin.
“Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban dalam aksi terror tersebut,” kata Kemenlu RI dalam sebuah pernyataan yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.
Indonesia menyampaikan duka cita dan simpati mendalam kepada Pemerintah dan Rakyat Tunisia serta keluarga korban.
“Pemerintah kembali menegaskan dukungan terhadap proses transisi ke arah demokrasi dan pemulihan ekonomi di Tunisia serta upaya Pemerintah Tunisia untuk memerangi berbagai kelompok gerakan radikal,” tambah pernyataan itu.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Warga negara Indonesia di Tunisia diminta untuk terus waspada dan berhati-hati dalam melaksanakan kegiatannya terutama di tempat keramaian yang dapat menjadi target aksi terror.
“Bagi Warga Negara Indonesia yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi perwakilan RI di Tunisia yaitu Sdr. Yubil Septian di nomor : +21695992330 atau nomor KBRI Tunis: +21671860377,” tambah pernyataan.
Sedangkan menurut laporan media, sedikitnya 21 orang tewas, termasuk dua penyerang yang mengenakan seragam ala militer, dalam aksi teror yang diikuti operasi penyelamatan di Tunisia. Sebagian besar korban tewas adalah turis asing asal Jepang, Italia, Spanyol, Australia, Prancis dan negara lain.
Dari deretan korban tewas, terdapat ibu dan anak asal Kolombia. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengonfirmasi tiga warganya tewas dan tiga lainnya terluka dalam teror di Tunisia.(L/R04/P2)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata