Indonesia-Malaysia Sepakat Jalin Kerjasama Pengembangan Produk Halal

Jakarta, 25 Ramadhan 1437/30 Juni 2016 (MINA) – dan Malaysia sepakat menjalin kerjasama di bidang pengembangan .

Menteri Perdagangan Republik Indonesia Thomas T. Lembong mengatakan, kerjasama ini merupakan salah satu hasil dari pertemuan Indonesia-Malaysia Joint Trade and Invesment Committee (JTIC) Ke-2 yang digelar di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, sejak Rabu kemarin.

“Kerjasama kedua negara di sektor halal ini pada pengembangan makanan dan minuman serta herbal, dengan fokus menggarap potensi pasar ke Timur Tengah,” kata Thomas saat konferensi pers usai pertemuan, Kamis sore (30/6).

Kesepakatan tersebut salah satunya memudahkan peredaran produk halal kedua negara dan kerjasama ekspansi ke Timur Tengah.

Dia mengatakan bahwa Malaysia merupakan mitra yang sangat penting.

“Malaysia merupakan mitra dagang terbesar kedua dan mitra investasi potensial di ASEAN bagi Indonesia. Kerjasama ini merupakan salah satu hasil positif yang disepakati pemerintah Indonesia dan Malaysia,” ujar Mendag Tom yang memimpin pertemuan tersebut bersama Menteri Perdagangan Internasional dan Industri (MITI) Malaysia, Dato’ Seri Mustapa Mohamed.

MITI Malaysia Dato’ Seri Mustapa menyambut baik kerjasama bidang ini. Menurutnya, kerjasama ini mengarah pada sertifikat produk halal yang dapat diterima kedua negara.

Selama ini produk halal Malaysia ke Indonesia mengalami beberapa hambatan. Ke depan, ia berharap, dengan kerjasama ini dapat mempermudah produk halal Malaysia masuk ke Indonesia begitu pun sebaliknya.

“Kami yakin hubungan ekonomi antara Malaysia dan Indonesia ke depan akan semakin erat,” ujarnya.

Selain kerjasama pengembangan produk halal, Pemerintah RI dan Malaysia juga menyepakati agar perdagangan lintas batas kembali diaktifkan.

Pada 2010-2015, tercatat total nilai investasi Malaysia di Indonesia mencapai USD 8,9 miliar dan menduduki peringkat kelima berdasarkan negara asal investasi. Top lima investasi Malaysia di Indonesia adalah di sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi (USD 2,2 miliar); konstruksi (USD 1,7 miliar); tanaman pangan dan perkebunan (USD 1,6 miliar); industri makanan (USD 616,5 juta); dan industri kimia dasar atau produk farmasi (USD 267,1 juta). (L/P002/R05)

Mi`raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.