Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Mampu Hasilkan Produk Bermutu dan Berdaya Saing

Risma Tri Utami - Kamis, 19 Oktober 2017 - 13:53 WIB

Kamis, 19 Oktober 2017 - 13:53 WIB

386 Views ㅤ

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir saat membuka Pameran I3E 2017. (Foto: Humas)

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir saat membuka Pameran I3E 2017. (Foto: Humas)

Surabaya, MINA – Guna memperkenalkan bahwa Indonesia mampu menghasilkan produk-produk bermutu dan berdaya saing, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menyelenggarakan Pameran Indonesia Innovations and Innovators Expo (I3E) 2017 di Grand City Convex, Surabaya, Kamis (19/10).

“Pameran I3E ini bertujuan memperkenalkan dan memperlihatkan pada masyarakat luas bahwa Indonesia memiliki startup yang mampu menghasilkan produk-produk bermutu dan berdaya saing,” tutur Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir saat membuka Pameran I3E 2017.

Menristekdikti mengungkapkan, perhelatan ini juga bertujuan menumbuhkan iklim yang kondusif bagi pengembangan inovasi di tanah air. Lebih penting lagi, karya inovasi harus dipertemukan dengan dunia bisnis agar memberi nilai tambah dan menjaga kesinambungan inovasi.

“Tanpa kolaborasi dengan bisnis, karya inovasi hanya akan dicatat di laboratorium atau kampus tanpa memberi manfaat nyata bagi masyarakat maupun inovatornya,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima MINA.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM, 2016) menunjukkan, pertumbuhan entrepreneur Indonesia masih sangat kecil yaitu hanya 1,6% dari populasi penduduk Indonesia. Sementara di negara-negara ASEAN seperti Singapura, jumlah wirausahanya tercatat sebanyak 7% dari jumlah penduduk, sedangkan Malaysia 5%, Thailand 4,5% dan Vietnam 3,3%.

“Sudah saatnya Indonesia harus berlari cepat untuk mengejar ketertinggalan,” ucap Menristekdikti.

Direktorat Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT), Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti secara konsisten setiap tahunnya berupaya menumbuhkan, membina, memfasilitasi, dan mengembangkan perusahaan pemula berbasis teknologi atau startup inovasi teknologi di Indonesia.

Startup tersebut mendapatkan seed funding berupa intensif dan program pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Inovasi ini berasal dari tujuh bidang fokus yaitu pangan, kesehatan dan obat-obatan, transportasi, energi, Teknologi Informasi Komunikasi (TIK), Pertahanan Keamanan (Hankam), material maju, dan bahan baku.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

“Pemerintahan Indonesia saat ini memiliki target mencetak 1000 stratup dan telah dimulai,” ungkap Menristekdikti.

Kemenristekdikti kini telah mengembangkan 661 startup baru, dengan program insentif yang diberikan sejak 2015. Startup yang telah didukung Kemenristekdikti pada tahun 2015 berjumlah 52 startup, 2016 berjumlah 151 startup, dan 2017 berjumlah 458 startup.

Untuk mendorong daya saing startup, Direktorat PPBT selalu mengadakan Pameran Inovasi Inovator Indonesia Expo (I3E) yang diselanggarakan di pusat perbelanjaan dengan tujuan mendekatkan inovasi ke masyarakat.

“Ekshibisi yang diikuti 457 startup inovasi teknologi ini dimaksudkan untuk mempromosikan produk inovasi anak bangsa, sehingga masyarakat Indonesia tidak hanya menjadi konsumen produk impor, tetapi mampu menghasilkan produk-produk inovatif yang tidak kalah bersaing dengan produk-produk negara lain,” kata Menristekdikti.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Pameran I3E juga merupakan upaya hilirisasi serta komersialisasi hasil riset dan pengembangan dari para inovator, baik dari perguruan tinggi, Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang), maupun masyarakat luas.

Selain pameran, selama empat hari hingga 22 Oktober mendatang, peserta mendapat kesempatan meningkatkan kapasitas dan menggali kesempatan berbisnis. Selama pameran, diadakan seminar dan talk show, diantaranya mengenai branding, online marketing, paten dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), standar mutu,  serta strategi menembus pasar ritel modern.

Di sesi terakhir, Walikota Surabaya Tri Rismaharini akan memaparkan langkah-langkah Pemerintah Kota Surabaya bidang inovasi di Kota Pahlawan ini dalam menggerakkan kewirausahaan di generasi muda.

“Harapan Kami, setelah mengikuti expo ini peserta mendapat bekal untuk membangun aspek bisnis dari inovasi yang dirintis. Ini penting agar ada insentif bagi masyarakat untuk terus mengembangkan inovasi,” tutup Menristekdikti Nasir usai memantau dan berdialog dengan peserta pameran. (R/R09/RS3)

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Pendidikan dan IPTEK