Bandung, MINA – Paviliun Kriya Nusantara menjadi pusat perhatian dalam pengembangan ekonomi kreatif halal dan modest fashion Indonesia. Dalam kunjungan Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar bersama jajaran Kementerian Ekraf dan Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah KNEKS, Putu Rahwidhiyasa menyampaikan komitmen kuat untuk memajukan industri kreatif berbasis halal dan berkelanjutan.
Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah KNEKS, Putu Rahwidhiyasa mengungkapkan bahwa Indonesia harus memanfaatkan momentum untuk mendeklarasikan diri sebagai pusat kreatif modest fashion dunia. Dengan perkembangan pesat industri modest fashion dan meningkatnya jenama lokal yang dikenal secara global, Indonesia memiliki potensi besar untuk memimpin industri ini.
Selain itu, Putu menyoroti pentingnya penguatan rantai nilai minyak nilam sebagai bahan baku utama parfum. Meski rantai nilai dari hulu ke hilir hampir sempurna, manufaktur hilir masih memerlukan dukungan pemerintah agar lebih kompetitif di pasar global.
Wamenekraf Irene Umar menegaskan bahwa kekayaan industri kreatif Indonesia dapat menjadi kekuatan ekonomi global. Salah satu langkah konkret adalah pengembangan produksi botol kaca parfum oleh pengrajin lokal untuk mengurangi ketergantungan pada impor.
Baca Juga: Wisata Religi untuk Keluarga Bahagia: YABI Perkenalkan Konsep Baru Pesantren Kilat
Kementerian Ekraf juga menginisiasi program Emak-emak Matic (Emak-emak Melek Teknologi), sebuah program literasi digital bagi pengusaha ekonomi kreatif perempuan. Program ini bertujuan membantu mereka memanfaatkan teknologi untuk pemasaran dan pengembangan bisnis.
Industri parfum memiliki prospek besar di pasar global, terutama di segmen premium. Indonesia, sebagai produsen minyak atsiri utama, mencatat ekspor senilai Rp 4,2 triliun pada tahun 2024. Meski demikian, tantangan terkait bahan baku dan akses pasar global masih perlu diselesaikan.
Sejarah rempah-rempah Indonesia, termasuk pala dari Pulau Run yang pernah menjadi komoditas berharga dalam perdagangan dunia, mencerminkan potensi besar negara ini di pasar global.
Sobur, pemilik Kriya Nusantara, yang telah berpengalaman selama 15 tahun dalam kemasan parfum, kini memperluas inovasinya ke produk home diffuser. Di Timur Tengah, kemasan parfum bahkan menjadi faktor utama yang menentukan nilai jual dan daya tarik produk.
Baca Juga: UIN Ar-Raniry Salurkan 2.300 Paket Daging Kurban Bantuan Emirates Red Crescent*
Dengan berbagai inisiatif dan kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan pengusaha, Indonesia semakin dekat untuk mewujudkan visinya sebagai pusat ekonomi kreatif halal dan modest fashion dunia. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Serang Bus Jamaah Haji Palestina, Anggota DPR RI Tuntut Langkah Tegas PBB