Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia–Peru Tandatangani CEPA dan Deklarasi 50 Tahun Hubungan Diplomatik

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 26 detik yang lalu

26 detik yang lalu

0 Views

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra (foto: Seskab)

Jakarta, MINA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) dalam pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (11/8).

Perjanjian tersebut mencakup kerja sama di berbagai sektor strategis, antara lain pangan, pertambangan, transisi energi, perikanan, dan pertahanan. Selain itu, kedua negara sepakat memperkuat kolaborasi dalam pemberantasan narkotika dan perdagangan ilegal yang dinilai mengancam keamanan nasional masing-masing.

Prabowo menyampaikan apresiasi atas proses perundingan CEPA yang rampung hanya dalam waktu 14 bulan. “Biasanya perjanjian seperti ini memakan waktu bertahun-tahun. Kesepakatan ini diharapkan dapat memperluas akses pasar dan meningkatkan aktivitas perdagangan kedua negara,” ujarnya dalam konferensi pers bersama.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Boluarte menekankan bahwa CEPA menjadi langkah penting untuk memperkuat perdagangan bebas antara kedua negara. Ia menyoroti potensi ekspor produk unggulan Peru, seperti buah blueberry, ke pasar Indonesia.

Baca Juga: MUI Jatim: Aturan Sound Horeg Sesuai Fatwa, Semua Pihak Wajib Kawal

Pertemuan tersebut juga menghasilkan Deklarasi Bersama untuk menandai 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Peru. Deklarasi itu menegaskan komitmen kedua negara dalam mempererat kerja sama di berbagai bidang serta mendorong stabilitas dan kemakmuran bersama.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, nilai ekspor Indonesia ke Peru pada 2024 mencapai 331,2 juta dolar AS, dengan komoditas utama antara lain kendaraan, biodiesel, dan alas kaki. Sementara itu, impor dari Peru senilai 149,6 juta dolar AS, meliputi biji kakao dan anggur.

CEPA juga dipandang sebagai bagian dari strategi Indonesia untuk memperluas jaringan perdagangan di kawasan Amerika Latin, sekaligus membuka peluang bagi keikutsertaan Indonesia dalam kemitraan dagang internasional seperti CPTPP, yang saat ini telah diikuti Peru. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Balikesir Turkiye

Rekomendasi untuk Anda