Indonesia Punya Islamic Centre di Afganistan

habibi - Kamis, 30 Maret 2017 - 15:05 WIB

Kamis, 30 Maret 2017 - 15:05 WIB

398 Views ㅤ

Direktur Asia Selatan dan Tengah Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Ferdy Piay. (Foto: Royhanul Iman/MINA)

Jakarta, 30 Maret 2017/2 Rajab 1438 (MINA) – Direktur Asia Selatan dan Tengah Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Ferdy Piay mengatakan, Indonesia memiliki sebuah Islamic Center di Kota Kabul, Afganistan.

“Kita mempunyai Indonesia Islamic Center di Afghanistan inisiatif ini sejak tahun 2010 untuk mendorong penyebaran nilai Islam yang Rahmatan lil alamin,” ujar Ferdy di Kantor Kemenlu Jakarta, Kamis (30/3).

Pendirian Indonesian Islamic Center (IIC) menjadi simbol persahabatan kedua negara untuk menyebarkan perdamaian.

Ia mengatakan, saat ini telah ada bangunan berupa masjid yang sudah diresmikan sejak tahun 2016 lalu, dan kedepannya akan dilakukan pembangunan infrastruktur lainnya.

“Komponenya adalah tempat beribadah, masjid yang sudah ada, kita juga akan membangun sarana kesehatan, pendidikan dan juga kita akan menyediakan tempat untuk berkumpul,” katanya.

Ferdy menjelaskan, proses pembangunan dibagi menjadi beberapa fase, yang pertama adalah kesehatan dengan membangun klinik atau rumah sakit dengan fokus pada penanganan ibu dan anak karena di daerah tersebut masih jarang.

Selanjutnya adalah pada sarana pendidikan akan dibangun juga perpustakaan lalu setelahnya tempat berkumpulnya komunitas umat Islam.

“Kita sudah diberi lahan di Kabul. Dengan kehadiran Indonesia di sana (Afganistan) juga dari upaya menyebarkan nilai-nilai Islam dan peran Indonesia secara langsung,” katanya.

Afghanistan merupakan salah satu negara yang menjadi prioritas bantuan kerja sama teknis Indonesia. Pada periode 2006 -2015, Pemerintah Indonesia telah memberikan bantuan 44 program peningkatan kapasitas kepada 353 peserta Afghanistan di berbagai bidang.

Program peningkatan kapasitasi itu antara lain pada bidang pertanian, perikanan, kesehatan, pengelolaan risiko bencana, usaha kecil dan menengah (UKM), diklat diplomatik, pelatihan kepolisian, termasuk polisi perempuan, good governance, dan pemberian beasiswa. (L/R08/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)