Singapura, MINA – Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara dan Duta Besar RI untuk Singapura, Ngurah Swajaya, membuka seminar yang diselenggarakan Kedutaan Besar RI di Singapura dalam rangka meningkatkan kerjasama di bidang digital ekonomi.
Menurut keterangan tertulis KBRI Singapura yang diterima MINA pada Rabu (13/3), kegiatan tersebut diselenggarakan pada Senin (11/3) di Singapura yang dihadiri sekitar 70 peserta yang merupakan perwakilan Pemerintah serta pelaku usaha digital ekonomi Indonesia dan Singapura.
Dalam sambutannya, Menteri Rudiantara menjelaskan potensi ekonomi digital dan peranan pemerintah sebagai fasilitator dan akselerator. Kementerian Kominfo juga mempersiapkan infrastruktur dan penyiapan sumber daya manusia untuk memanfaatkan potensi ekonomi digital dan menjadikan Indonesia sebagai pemain utama yang kompetitif.
“Sebagai negara yang memiliki valuasi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan valuasi sekitar 130 miliar dolar AS tahun 2020, yang diikuti Thailand 43 miliar dolar, Indonesia dinilai perlu untuk memanfaatkan peluang ini,” kata Rudiantara.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Potensi ini juga mencakup pengembangan Fintech dan Blockchain yang diharapkan terus dikembangkan dalam rangka meningkatkan financial inclusion di Indoneaia. Khusus Fintech, Menteri Rudiantara menekankan pentingnya membantu mewujudkan financial inclusion, khususnya di Indonesia Timur.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan telah mengembangkan berbagai inovasi untuk mendukung digital hub, termasuk sektor keuangan, pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia sangat pesat, kontribusinya terhadap GDP hampir Rp. 1.000 triliun.
Fintech dinilai dapat memanfaatkan, melalui teknologi Blockchain, untuk membangun kredibilitas digital dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia.
Saat ini pendanaan untuk unicorn sudah tersedia, namun pendanaan untuk startup yang lebih kecil, seperti UMKM, belum terlalu banyak. Maka dari itu, fintech berperan untuk membantu UMKM berkembang dan masuk ke pasar e-commerce serta memberikan akses ke pendanaan.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Dalam pertemuan tersebut juga dilakukan penandatanganan 3 kerja sama dalam rangka memenuhi kebutuhan digital talent, yaitu antara PT. RISING Innovation Ventures dan Glexindo untuk menyediakan IT Trainees untuk Glexindo, SGFintech Pte. Ltd. dan PT. RISING Innovation Ventures untuk mendirikan WeKode Coding School serta SGFintech Pte. Ltd. dan PT. WeKode Techno-Preneur Hub untuk mendirikan co-working space.
Potensi ekonomi digital Indonesia saat ini masih terbesar di ASEAN dengan adanya 4 tech unicorn dari hanya sekitar 7 di ASEAN. Indonesia memiliki ekosistem yang sangat baik untuk pengembangan startup di bidang ICT yang berkesinambungan.
Sementara itu, jumlah investasi Singapura ke Indonesia tahun 2018 mengalami kenaikan realisasi investasi sebesar 9.1 persen dibandingkan tahun 2017. Fakta ini kembali menempatkan Singapura investor terbesar bagi Indonesia selama 5 tahun berturut-turut.
Dengan besarnya transaksi ekonomi melalui internet, diharapkan realisasi investasi Singapura di Indonesia terus bertambah di tahun-tahun mendatang. (R/Sj/P1)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)