Bandar Seri Begawan, 5 Jumadil Awwal 1437/13 Februari 2016 (MINA) – Indonesia tertarik untuk mengembangkan kerjasama dengan Brunei Darussalam di sektor pariwisata, karena sektor ini dapat mendukung diversifikasi ekonomi negara.
Koordinator Fungsi Ekonomi Kedutaan Besar RI (KBRI) Brunei, Rudhito Widagdo mengatakan bahwa pihaknya siap untuk mempromosikan kerjasama pariwisata dengan Brunei seperti melalui kunjungan atau dengan menyelenggarakan diskusi berbasis sekitar pariwisata.
“Industri sektor pariwisata dan investasi dapat meningkatkan neraca perdagangan kedua negara,” ujar Rudhito pada Global Nation Inquirer, Kamis (11/2) waktu setempat.
Jumlah kunjungan wisatawan dari Indonesia ke Brunei dan sebaliknya secara bertahap mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Kedatangan wisatawan melalui udara ke Indonesia dari Brunei untuk tahun lalu yang mencapai 12.992 dibandingkan dengan sebelumnya sejumlah 13.307 pada 2014 dan 18.109 (2013).
“Kami sangat dekat secara geografis, kita memiliki kesamaan budaya dan berbicara dengan bahasa yang sama (Melayu). Namun jumlah kunjungan wisatawan dari Indonesia ke Brunei dan dari Brunei ke Indonesia relatif kecil,” ujarnya.
Sebagai perbandingan ia menambahkan, angka tahun lalu kunjungan wisatawan ke Indonesia dari Filipina adalah sekitar 140.000, sementara dari Kamboja dan Vietnam adalah 110.000.
Oleh karena itu, ada kepentingan bersama untuk meningkatkan industri pariwisata kedua negara.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Untuk menarik wisatawan asing pada umumnya, ia menyatakan pentingnya mempromosikan tempat-tempat menarik, memastikan sumber daya yang memadai, pendamping tur (guide), layanan akomodasi, termasuk pesawat terbang dan transportasi umum.
Untuk mempromosikan pariwisata negara itu, KBRI di Brunei berencana menyelenggarakan serangkaian kegiatan seperti sosialisasi perjalanan ke Indonesia dan festival budaya Wonderful Indonesia. (T/P4/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon