Jakarta, MINA – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, menerima kunjungan resmi delegasi Forum Pemuda Kerjasama Islam (Islamic Cooperation Youth Forum/ICYF) yang dipimpin oleh President ICYF, H.E. Taha Ayhan.
Pertemuan yang berlangsung di Graha Kemenpora, Jakarta, belum lama ini turut dihadiri President OIC Youth Indonesia, Astrid Nadya Rizqita, Director ICYF Sinan Karsiyaka, serta pejabat Kemenpora lainnya.
Dalam pertemuan tersebut, berbagai inisiatif strategis di bidang kepemudaan dibahas sebagai upaya memperkuat kolaborasi internasional antara Indonesia dan ICYF.
Dalam keterangan yang diterima MINA, Sabtu (18/1), Taha Ayhan menyoroti pentingnya kehadiran aktif Indonesia dalam forum kepemudaan global.
Baca Juga: Bareskrim Tingkatkan Status Kasus Pagar Laut di Tangerang ke Tahap Penyidikan
“Kami percaya bahwa Indonesia, sebagai negara dengan populasi pemuda terbesar di dunia Muslim, memiliki potensi besar untuk memimpin inisiatif pemuda di tingkat internasional,” ujar Ayhan.
Sementara Menpora RI Dito Ariotedjo, dalam sambutannya, menekankan pentingnya kerja sama ini sebagai tonggak pemberdayaan pemuda.
“Indonesia memiliki peran strategis di dunia Muslim. Melalui kolaborasi dengan ICYF, kita dapat menciptakan ruang lebih besar bagi pemuda untuk berkembang, baik di bidang olahraga, diplomasi, maupun ekonomi,” ujarnya.
Dito Ariotedjo turut didampingi oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Asrorun Ni’am Sholeh, dan Staf Khusus Menpora Bidang Percepatan Inovasi Pemuda dan Olahraga, Hasintya.
Baca Juga: Tabligh Akbar Pesantren Al-Fatah Angkat Tema Peningkatan Literasi Umat di Era Digital
Beberapa agenda utama yang dibahas meliputi pembentukan Klub MOIC (Model OIC), sebagai platform simulasi diplomasi internasional, MOIC dirancang untuk memberdayakan pemuda Indonesia dalam memahami isu-isu global dan diplomasi.
Selain itu, promosi olahraga tradisional, di mana ICYF dan Kemenpora berkomitmen mengembangkan technosport yang mengintegrasikan olahraga tradisional Indonesia ke kancah internasional.
Selanjutnya, peningkatan kontribusi dalam Ekonomi Islam. Pemuda Indonesia diharapkan berperan lebih aktif dalam isu-isu global, terutama yang relevan dengan ekonomi Islam.
Presiden OIC Youth Indonesia, Astrid Nadya Rizqita, kepada MINA, Sabtu, menambahkan, kolaborasi tersebut akan membawa manfaat signifikan bagi pengembangan pemuda di Indonesia.
Baca Juga: Jateng Siap Capai Swasembada Pangan, Target Serap 532 Ribu Ton Gabah dan Beras
Ia juga memaparkan beberapa program strategis yang telah diluncurkan oleh OIC Youth Indonesia, termasuk agenda Youth Diplomacy Forum yang diadakan pada 14 Januari 2025 di Masjid Istiqlal, Jakarta, bertujuan mendorong dialog dan diplomasi antar pemuda.
Astrid juga menyampaikan program Santri Diplomacy Academy, program inovatif yang melatih santri dalam keterampilan diplomasi bersama diplomat senior, guna mempersiapkan mereka menjadi wakil Indonesia di forum internasional.
Selanjutnya, pelantikan pengurus baru. Setelah resmi dilantik pada 15 Januari 2025, OIC Youth Indonesia meluncurkan visi dan misi baru yang berfokus pada pemberdayaan pemuda Muslim di Indonesia.
Astrid menambahkan, pertemuan tersebut menjadi landasan penting untuk memperluas peran pemuda Indonesia di panggung global, khususnya dalam diplomasi dan pemberdayaan ekonomi.
Baca Juga: Hari Solidaritas Kashmir, Dubes Pakistan Tegaskan Komitmen terhadap Perjuangan Rakyat Kashmir
“Dengan dukungan ICYF, Indonesia diharapkan dapat menjadi model bagi negara-negara Muslim lainnya dalam menciptakan generasi pemuda yang kompeten, inovatif, dan berdaya saing global,” pungkasnya.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cegah Korupsi, BAZNAS RI Pertahankan ISO Anti Suap