Jakarta, 7 Syawwal 1436/23 Juli 2015 (MINA) – Indonesia menegaskan komitmen memelihara perdamaian dan keamanan internasional dalam pertemuan “The Asia-Pacific Regional Meeting on Peacekeeping” yang akan diadakan di Jakarta pada 27-28 Juli 2015 nanti.
“Sebagai bagian dari komitmen untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional, Pemerintah RI siap menjadi tuan rumah The Asia-Pacific Regional Meeting on Peacekeeping di Hotel Fairmont, Jakarta, 27-28 Juli 2015”, demikian Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata (KIPS), Kementerian Luar Negeri RI, dalam keterangan yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.
Pertemuan tingkat kawasan Asia-Pasifik ini merupakan bagian dari rangkaian pertemuan serupa mengenai pemeliharaan perdamaian yang juga diadakan di kawasan-kawasan Eropa, Amerika dan Afrika.
Pertemuan akan dibuka secara resmi oleh Menteri Luar Negeri RI dan akan dihadiri pejabat tinggi dari sekitar 30 negara-negara penyumbang pasukan perdamaian PBB dari kawasan Asia-Pasifik, tlima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB, tiga negara tuan rumah pertemuan regional lainnya, pejabat senior PBB dan sejumlah organisasi regional.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Penyelenggaraan pertemuan dilatarbelakangi evolusi misi pemeliharaan perdamaian PBB yang mandatnya semakin kompleks dan multidimensional serta meningkatnya permintaan dan kebutuhan global akan misi pemeliharaan perdamaian PBB. Untuk itu, pertemuan akan mengangkat tema “Complex Peacekeeping Strategies: Enhancing Capabilities and Responses of the UN Peacekeeping Operations”.
Melalui tema tersebut, pertemuan diharapkan dapat menggalang peningkatan dukungan dan potensi kontribusi pasukan dari negara-negara di kawasan Asia-Pasifik terhadap misi pemeliharaan perdamaian PBB. “Lima negara di kawasan Asia-Pasifik, yaitu Bangladesh, Pakistan, India, Nepal dan RRT, termasuk sepuluh besar negara penyumbang pasukan PBB. Indonesia saat ini menempati peringkat ke-11 dengan total kontribusi sebesar 2.735 personel yang tersebar di 10 misi perdamaian PBB di berbagai kawasan”, ujar Direktur KIPS.
Direncanakan hasil dari pertemuan ini akan disampaikan dalam pertemuan Peacekeeping Summit di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-70 di New York, AS, pada bulan September 2015 nanti. KTT itu rencananya akan diketuai bersama oleh Presiden AS, beserta para pemimpin dari negara-negara tuan rumah pertemuan regional lainnya, termasuk Indonesia.
Pemeliharaan perdamaian merupakan elemen penting dalam pelaksanaan politik luar negeri dan diplomasi multilateral Indonesia, sekaligus bagian yang tidak terpisahkan dari amanat Pembukaan UUD 1945.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Sejak tahun 1956 Indonesia megiriman pasukan Garuda I, pasukan penjaga perdamaian atas nama PBB. Tahun-tahun terakhir ini Pemerintah RI secara konsisten melakukan berbagai upaya untuk mendukung peningkatan kontribusi Indonesia pada misi pemeliharaan perdamaian, baik dari segi kuantitas (jumlah personel) dan kualitas (pelatihan dan peralatan/major equipments). Upaya ini merupakan bagian dari pencapaian “Vision 4.000 Peacekeepers” yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode tahun 2015-2019.(L/R04/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain