Tripoli, Lebanon, 7 Muharram 1438/8 Oktober 2016 (MINA) -Duta Besar Inggris Hugo Shorter mengunjungi kota pelabuhan Tripoli, Lebanon untuk melihat perkembangan hasil bantuan negaranya dalam mendukung peluang ekonomi di negara Timur Tengah itu.
“Ini adalah kunjungan kedua ke kota besar ini, begitu banyak yang telah terjadi sejak saat itu. Kami sangat senang bahwa Inggris dan mitra dalam komunitas internasional terus menjadi bagian dari perubahan positif kota ini,” kata Shorter kepada wartawan di akhir kunjungannya pada Jumat (7/10).
Menurut keterangan pers Kedutaan Besar Inggris, Shorter melakukan kunjungan atas undangan Menteri Sosial Lebanon Rachid Derbas dan sebagai bagian dari kunjungan regionalnya di seluruh negeri. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.
Bersama Menteri, ia juga bertemu dan berdiskusi dengan Walikota Mina Abdul Kader Alamuddine, Walikota Tripoli Ahmad Kamareddine, Kepala Kamar Dagang di Utara Toufic Dabbousi dan Kepala Rachid Karami International Fair Houssam Koubaiter.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Mereka memfokuskan pembicaraan tentang tantangan dan peluang terbaru untuk kota Tripoli.
Sejauh ini, bantuan Inggris telah mendukung Lebanon dalam proyek-proyek masa depan kota dan potensi yang ditujukan untuk pengembangan dan mendukung masyarakat lokal.
Bantuan itu termasuk proyek AS $ 500 juta yang dihabiskan untuk merenovasi pasar tua melalui Lebanon Host Communities Support Project (LHSP), serta AS $ 7,7 juta dialokasikan untuk program INTAJ yang mendukung peluang ekonomi di Bekaa dan Lebanon Utara.
Di sisi lain, pelabuhan Tripoli sedang menunggu penilaian untuk memperoleh pinjaman murah yang ditawarkan oleh Bank Dunia buat membantu meningkatkan ekonomi Lebanon dengan proyek-proyek infrastruktur berskala besar.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Saya menyambut hari di Tripoli bersama Duta Besar Inggris untuk Lebanon dan delegasi yang menyertainya, sebagai kerangka kerja untuk kerja sama yang bermanfaat antara pemerintah Lebanon, Inggris dan Uni Eropa,” kata Menteri Sosial Lebanon.
Menurut Menteri Sosial Derbas, Inggris adalah salah satu pendonor utama dan juga sangat tertarik pada situasi pengungsi Suriah dan masyarakat Lebanon. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon