Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inggris Larang Suporter Israel dalam Laga Maccabi Tel Aviv di Aston Villa

Hasanatun Aliyah Editor : Rudi Hendrik - 2 menit yang lalu

2 menit yang lalu

0 Views

Fans klub Maccabi Tel Aviv membakar bendera Palestina di alun-alun pusat Dam, dan melakukan vandalisme terhadap sebuah taksi, kata kepala polisi Amsterdam Peter Holla, Kamis, 7 November 2024. (Foto: Anadolu)

London, MINA – Kepolisian West Midlands, Inggris melarang suporter klub Israel, Maccabi Tel Aviv menghadiri pertandingan Liga Europa UEFA melawan Aston Villa di Stadion Villa Park pada 6 November mendatang.

Keputusan itu diambil setelah pihak kepolisian menilai laga tersebut berisiko tinggi akibat kekhawatiran keamanan dan catatan kekerasan yang melibatkan pendukung klub asal Israel itu.

Aston Villa mengonfirmasi, Jumat (17/10) bahwa Safety Advisory Group (SAG) Birmingham, lembaga yang mengeluarkan sertifikat keamanan pertandingan, telah menginstruksikan agar tidak ada pendukung tim tamu yang diizinkan hadir.

Klub menegaskan, keamanan para penonton dan warga sekitar menjadi prioritas utama dalam setiap keputusan.

Baca Juga: Komite Olimpiade Internasional Tetap Minta Indonesia Terbitkan Visa untuk Atlet Israel

Pihak kepolisian menjelaskan, langkah tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko terhadap keselamatan publik, dengan merujuk pada insiden kekerasan dan kejahatan, kebencian yang terjadi selama laga Liga Europa 2024 antara Ajax Amsterdam dan Maccabi Tel Aviv di Belanda.

Saat itu, suporter Maccabi dilaporkan membakar bendera Palestina, merusak kendaraan dan meneriakkan slogan anti-Palestina sebelum pertandingan dimulai. Bentrokan menyebabkan puluhan orang luka-luka dan 62 orang ditangkap.

Larangan ini memicu perdebatan politik di Inggris. Perdana Menteri Keir Starmer menyebut keputusan itu salah, dengan alasan bahwa “kita tidak akan menoleransi antisemitisme di jalanan, dan tugas polisi adalah memastikan semua penggemar sepak bola dapat menikmati pertandingan tanpa rasa takut.”

Sementara itu, pemimpin Partai Konservatif Kemi Badenoch mengecam larangan tersebut sebagai aib nasional dan meminta pemerintah untuk campur tangan.

Baca Juga: Pencak Silat Resmi Masuk Asian Youth Games 2027

Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa’ar juga menyebut keputusan itu memalukan dan menuntut Inggris untuk membatalkannya.

Meski demikian, pihak kepolisian menegaskan larangan itu murni bersifat pencegahan dan tidak terkait dengan isu politik.

“Kami tetap berkomitmen mendukung semua komunitas yang terdampak dan menegaskan sikap tanpa toleransi terhadap kejahatan kebencian dalam bentuk apa pun,” ujar pernyataan resmi Kepolisian West Midlands.

Langkah ini diambil di tengah meningkatnya ketegangan di Eropa akibat agresi Israel yang berlanjut di Gaza, yang telah memicu berbagai aksi demonstrasi dan kontraaksi di berbagai negara.[]

Baca Juga: Peringkat FIFA Anjlok, Timnas Indonesia Turun ke Posisi 122 Dunia di Bawah Malaysia

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda