Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini Empat Pilar Budaya Baitul Maqdis untuk Menguatkan Gerakan Pembebasan Al-Aqsa

Widi Kusnadi Editor : Ali Farkhan Tsani - 14 detik yang lalu

14 detik yang lalu

0 Views

Prof Abdul Fatah Al-Awaysi (foto: Saladin Camp)

Bogor, MINA – Pakar kajian Baitul Maqdis Prof Dr Abdul Fattah El-Awaisi mengajak umat Islam Indonesia untuk menghidupkan empat pilar budaya Baitul Maqdis sebagai bagian dari upaya kolektif menuju pembebasan Masjidil Al-Aqsa dan Baitul Maqdis.

Empat pilar itu disebut sebagai tradisi yang diwariskan Rasulullah dan para sahabat untuk menjaga kesadaran umat terhadap kesucian Al-Aqsa.

Dalam pemaparannya pada Peringatan Pertama Pembebasan Baitul Maqdis Era Umar bin Khattab, Prof El-Awaisi menyebutkan, pilar pertama adalah menghidupkan kembali istilah dan budaya Baitul Maqdis sebagai istilah Islami, yang digunakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

“Gunakan istilah kita, bukan istilah warisan penjajah atau orang-orang yang memusuhi Islam. Istilah paling mulia dan paling umum adalah Baitul Maqdis. Hidupkan ia di forum resmi, dalam diskusi, dan di ruang-ruang keluarga,” ujarnya.

Baca Juga: Peringatan Hari Kebebasan Al-Aqsa, Prof El-Awaisy Tekankan Kekuatan Al-Qur’an sebagai Jalan Pembebasan

Pilar kedua, menurutnya, adalah menyebarkan optimisme tentang dekatnya pembebasan Baitul Maqdis, sebagaimana dicontohkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Ia menegaskan, tanda-tanda itu semakin jelas dan umat Islam harus menumbuhkan harapan yang kuat.

Pembebasan Al-Aqsa akan terjadi pada generasi kita, insyaAllah. Kalian semua akan dapat memasukinya sebagaimana Umar memasukinya pada 4 Jumadil Akhir,” katanya.

Pilar ketiga adalah membaca Surah Al-Isra setiap malam, terutama sebelum tidur. Surah yang mengabadikan peristiwa Isra’ dan Mi’raj itu, menurut Prof El-Awaisi, akan menjaga kedekatan spiritual umat dengan Al-Aqsa, sekaligus menjadi pengingat bahwa pembebasannya adalah janji Allah bagi hamba-Nya yang beriman dan berjuang.

Baca Juga: Tim RSIA Matangkan Rencana Struktur Rumah Sakit di Gaza

Sementara pilar keempat adalah menghidupkan pembicaraan tentang pembebasan Baitul Maqdis di berbagai momen, baik dalam kajian, pertemuan keluarga, perjalanan, maupun kegiatan sehari-hari.

Prof El-Awaisy mendorong umat untuk selalu menyebutkan Al-Aqsa dalam ucapan, doa, dan tahniyah kepada saudara-saudara Muslim.

Ia mencontohkan, pada bulan Ramadhan yang beberapa bulan lagi akan tiba, seorang Muslim dianjurkan memperbanyak doa dan untaian harapan, seperti: “InsyaAllah kita akan berbuka dan sahur di Masjidil Aqsa dalam keadaan terbebas.”

Begitu pula pada hari besar lainnya. “Di Idul Fitri dan Idul Adha, ucapkan: InsyaAllah kita akan shalat Idul Fitri dan Idul Adha di Masjidil Aqsa dalam keadaan merdeka dan terbebas,” ujarnya. []

Baca Juga: MAN 2 Brebes Jateng Resmikan Masjid, Mutu Madrasah Melesat

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda