Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini Untungnya Menjadi BMT yang Besar

Widi Kusnadi - Senin, 6 Mei 2024 - 09:36 WIB

Senin, 6 Mei 2024 - 09:36 WIB

4 Views

Oleh Iwan Rudi Saktiawan, SSi, CIRBD, Ahli Keuangan Mikro dan Koperasi Syariah

Pada tulisan sebelumnya, penulis mendorong BMT-BMT menjadi lebih besar dengan bersatu pada tulisan “BMT Bersatulah”. Bila tulisan sebelumnya menekankan urgensi bersatunya BMT dari perspektif ajaran Islam dan pengalaman sukses koperasi keuangan dunia, maka pada tulisan ini urgensi BMT besar adalah pada aspek bisnis dan operasionalisasi sebuah lembaga keuangan.

Urgensi sebuah lembaga keuangan berskala besar dikenal sebagai size matters.  Istilah size matters dalam industri keuangan mengacu pada pentingnya ukuran atau skala dari lembaga keuangan, karena memiliki dampak signifikan pada berbagai aspek bisnis dan operasionalnya.

Beberapa makna penting dari size matters dalam industri keuangan di antaranya adalah sebagai berikut.

Baca Juga: Bebaskan Masjidil Aqsa dengan Berjama’ah

  1. Keamanan Keuangan. Lembaga keuangan yang lebih besar memungkinkan lebih stabil secara finansial karena memiliki lebih banyak aset dan cadangan.

Ini dapat membantu mereka mengatasi potensi kerugian besar, likuiditas atau ketidakstabilan ekonomi.  Dengan skala yang besar, maka BMT akan mampu membentuk satuan pengawasn internal (SPI) yang profesional, unit kepatuhan dan lain-lain.

Selain itu, mereka akan memungkinkan mendanai teknologi dan sarana kerja untuk meningkatkan keamanan BMT.

Dengan skala besar, misalnya beroperasi di berbagai wilayah dengan beragam sektor ekonomi dan beragam risiko bisnisnya, maka bila satu cabang rugi karena di wilayah tersebut kondisi ekonomi memburuk, cabang yang lain dapat menutup kerugian dan dukungan likuiditas untuk cabang tersebut.

Keamanan keuangan bagi BMT menjadi salah satu isu penting terkait kepercayaan masyarakat.  Saat ini, banyak BMT yang “gagal bayar”, yakni BMT tidak dapat memenuhi penarikan tabungan atau deposito anggota BMT.

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Tentang Urusan Dunia

  1. Layanan dan Produk. Lembaga keuangan yang lebih memungkinkan memiliki berbagai produk dan layanan yang lebih lengkap. Lembaga Keuangan yang besar, dapat menyediakan beragam opsi kepada anggota atau nasabah, termasuk layanan berbasis teknologi digital.

BMT saat ini dihadapkan dengan persaingan dengan lembaga keuangan, baik konvensional maupun syariah. Segmen UMKM yang menjadi segmen utama BMT kini dilayani oleh (1) Bank Perekonomian, konvensional dan syariah (2) Bank Umum, syariah dan konvensional (3) Financial technology Peer to Peer (Fintech P2P), konvensional dan syariah dan (4) Securities Crowd Funding (SCF), konvensional dan syariah.

Agar BMT bisa bersaing dengan beragam jenis lembaga keuangan tersebut yang umumnya skala ekonominya lebih tinggi, maka BMT perlu mengimbanginya juga dengan skala ekonomi yang tinggi sehingga produk dan layanan yang lebih berkualitas.

Tentu layanan BMT harus berbeda sesuai segmennya. Namun kebutuhan akan teknologi yang tinggi, semisal digital, sudah menjadi keharusan bukan pilihan lagi. Pengadaan teknologi digital, hanya mungkin ketika BMT memiliki cukup dana, SDM dan manajemen yang memadai, yang dengan kata lain, memiliki skala ekonomi yang besar.

  1. Akses ke Sumber Daya. Lembaga keuangan yang lebih besar memiliki akses lebih besar terhadap sumber daya finansial, teknologi, dan tenaga kerja berbakat. Ini dapat membantu mereka untuk berinvestasi dalam inovasi, pengembangan produk, dan perluasan pasar.

Bila BMT kecil-kecil, maka tidak mendapatkan sumber daya keuangan dari lembaga keuangan lain dan pemerintah, karena kerjasama pendanaan terkait kepercayaan. Pihak lain akan lebih percaya, selain dari kinerja sebelumnya juga ada skala besar.

Baca Juga: Keutamaan Al-Aqsa dalam Islam, Sebuah Tinjauan Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis

Selain itu, salah satu permasalah permasalahan utama BMT adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu penyebabnya karena skala ekonomi BMT kecil, yang melamar pekerjaan di BMT umumnya “sisa-sisa” dari yang melamar ke keuangan syariah yang besar, kecuali orang yang benar-benar idealis.

Tentu akan sulit mencari yang berkualitas, ketika para pelamarnya pun dengan kondisi seperti itu. Dengan adanya BMT berskala besar, kepercayaan masyarakat akan tinggi, maka calon pelamar kerja berkualitas pun akan berbondong-bondong pula.

  1. Kemampuan Inovasi. Ukuran yang lebih besar dapat memberikan lembaga keuangan lebih banyak sumber daya untuk melakukan penelitian, pengembangan, dan inovasi.

Mereka juga mungkin lebih mampu berinvestasi dalam teknologi baru untuk meningkatkan layanan mereka.  Inovasi bagi sebuah BMT bisa berarti adalah adanya layanan yang mudah, cepat dan murah bagi pengusaha mikro.

Model layanan grameen bank dengan sistem kelompoknya, adalah salah satu contoh inovasi. Dengan skala ekonomi yang besar, pada sebuah BMT dimungkinkan adanya departemen research and development yang diisi oleh orang-orang professional dilengkapi dengan sarana kerja yang professional pula.

Baca Juga: Selamatkan Palestina sebagai Tanggung Jawab Kemanusiaan Global

Inovasi butuh investasi, yakni anggaran biaya (beban) untuk sesuatu yang hasilnya hanya baru bisa dirasakan pada jangka menengah atau jangka panjang.  Investasi untuk inovasi hanya mungkin dilakukan untuk sebuah lembaga keuangan yang sudah berskala besar.

  1. Pengaruh dalam Regulasi dan Kebijakan. Lembaga keuangan besar sering memiliki pengaruh yang lebih besar dalam membentuk regulasi dan kebijakan di sektor keuangan. Ini bisa jadi karena mereka memiliki kehadiran yang lebih kuat dan suara yang lebih besar dalam dialog dengan regulator dan pembuat kebijakan.

Saat ini koperasi secara umum, dan BMT secara lebih khusus masih sering “dipinggirkan” oleh regulasi dan kebijakan. Solusi agar tidak dipinggirkan adalah dengan meminta atau mengupayakan agar pemerintah dapat “dipengaruhi”.  Namun cara yang peling efektif adalah dengan menjadikan BMT dan gerakan BMT mampu “mempengaruhi” karena “BMT besar.”

Tentu saja, ukuran yang lebih besar berarti risiko dan tantangannya pun lebih besar pula. Beberapa tantangan itu antaranya karena adanya kompleksitas operasional, risiko hukum dan peraturan yang lebih besar.

Namun, tantangan dan risiko tersebut merupakan hal yang wajar atau lazim dalam bisnis (industri) apapun, yakni ketika tumbuh maka perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas.

Baca Juga: [Hadits Al-Arbain ke-24] Tentang Haramnya Berbuat Zalim

Yuk BMT bersatu agar menjadi besar, bila tidak, maka akan terkapar![]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Bantuan Pangan untuk Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Sosok
Indonesia
MINA Preneur
Kolom