Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inilah Adab Tidur dan Bangun

Bahron Ansori - Ahad, 18 Juni 2017 - 12:02 WIB

Ahad, 18 Juni 2017 - 12:02 WIB

313 Views

Oleh Bahron Ansori, jurnalis MINA

ISLAM adalah agama yang lengkap. Saking lengkapnya, untuk tidur pun diajarkan bagaimana adab dan etikanya. Berikut ini adalah adab tidur yang mestinya diketahui oleh setiap muslim.

Pertama, berintrospeksi diri (muhasabah) sesaat sebelum tidur. Sangat dianjurkan sekali bagi setiap muslim bermuhasabah (berintrospeksi diri) sesaat sebelum tidur, mengevaluasi segala perbuatan yang telah ia lakukan di siang hari. Lalu jika ia dapatkan perbuatannya baik maka hendaknya memuji kepada Allah SWT dan jika sebaliknya maka hendaknya segera memohon ampunanNya, kembali dan bertobat kepadaNya.

Tidur dini, berdasarkan hadits yang bersumber dari `Aisyah ra Bahwasanya Rasulullah SAW tidur pada awal malam dan bangun pada pengujung malam, lalu beliau melakukan shalat. (Muttafaq `alaih)

Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat

Kedua, disunnahkan berwudhu’ sebelum tidur, dan berbaring miring sebelah kanan. Al-Bara’ bin `Azib ra menuturkan: Rasulullah SAW bersabda, “Apabila kamu akan tidur, maka berwudlu’lah sebagaimana wudlu’ untuk shalat, kemudian berbaringlah dengan miring ke sebelah kanan…” Dan tidak mengapa berbalik kesebelah kiri nantinya.

Ketiga, disunnatkan pula mengibaskan sperei tiga kali sebelum berbaring, berdasarkan hadits Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang dari kamu akan tidur pada tempat tidurnya, maka hendaklah mengirapkan kainnya pada tempat tidurnya itu terlebih dahulu, karena ia tidak tahu apa yang ada di atasnya…” Di dalam satu riwayat dikatakan, “tiga kali.” (Muttafaq `alaih).

Keempat, usahakan jangan tidur tengkurap sebab itu makruh. Abu Dzar ra menuturkan, “Nabi SAW pernah lewat melintasi aku, dikala itu aku sedang berbaring tengkurap. Maka Nabi membangunkanku dengan kakinya sambil bersabda, “Wahai Junaidab (panggilan Abu Dzar), sesungguhnya berbaring seperti ini (tengkurap) adalah cara berbaringnya penghuni neraka. (HR. Ibnu Majah dan dinilai shahih oleh Al-Albani).

Kelima, makruh tidur di atas dak terbuka, karena di dalam hadits yang bersumber dari `Ali bin Syaiban disebutkan bahwasanya Nabi SAW telah bersabda, “Siapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya.” (HR. Al-Bukhari di dalam al-Adab al-Mufrad, dan dinilai shahih oleh Al-Albani).

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat

Keenam, menutup pintu, jendela dan memadamkan api dan lampu sebelum tidur. Dari Jabir ra diriwayatkan bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda, “Padamkanlah lampu di malam hari apa bila kamu akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman.” (Muttafaq’alaih).

Ketujuh, membaca ayat Kursi, dua ayat terakhir dari Surah Al-Baqarah, Surah Al-Ikhlas dan Al-Mu`awwidzatain (Al-Falaq dan An-Nas), karena banyak hadits shahih yang menganjurkan hal tersebut.

Kedelapan, membaca do`a-do`a dan dzikir yang keterangannya shahih dari Rasulullah SAW, seperti: “Allaahumma qinii yauma tab’atsu ‘ibaadaka” “Ya Allah, peliharalah aku dari adzabMu pada hari Engkau membangkitkan kembali segenap hamba-hambaMu.” Dibaca tiga kali. (HR. Abu Dawud dan di hasankan oleh Al Albani).

Dan membaca: Bismika Allahumma Amuutu Wa ahya “Dengan menyebut namaMu ya Allah, aku mati dan aku hidup.” (HR. Al Bukhari).

Baca Juga: Tertib dan Terpimpin

Apabila di saat tidur merasa kaget atau gelisah atau merasa ketakutan, maka disunnatkan (dianjurkan) berdo`a dengan do`a berikut ini:

“A’uudzu bikalimaatillaahit taammati min ghadhabihi Wa syarri ‘ibaadihi, wa min hamazaatisy syayaathiini wa an yahdhuruuna.” “Aku berlindung dengan Kalimatullah yang sempurna dari murkaNya, kejahatan hamba-hambaNya, dari gangguan syetan dan kehadiran mereka kepadaku.” (HR. Abu Dawud dan dihasankan oleh Al Albani)

Kesembilan, hendaknya apabila bangun tidur membaca: “Alhamdu Lillahilladzii Ahyaanaa ba’da maa Amaatanaa wa ilaihinnusyuuru” “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami dimatikanNya, dan kepadaNya lah kami dikembalikan.” (HR. Al-Bukhari).

Semoga bermanfaat saudaraku, wallahua’lam.(RS3/B05)

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
Kolom
Tausiyah
Tausiyah
Tausiyah