Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inilah Surga dan Kenikmatannya

Bahron Ansori - Jumat, 12 Juni 2020 - 07:53 WIB

Jumat, 12 Juni 2020 - 07:53 WIB

46 Views

Oleh Bahron Ansori, wartawan MINA

Ya Rabbi…mungkinkah kami bisa menikmati bagaimana indahnya surga-Mu? Memang, Engkau menciptakan surga agar kelak dihuni oleh para hamba-Mu yang taat dan takwa. Namun, ujian perjalanan hidup di alam fana ini dipenuhi oleh ujian. Bagi hamba-Mu yang mampu melalui setiap ujian dengan sabar dan syukur, maka janji-Mu untuk memasukkan mereka ke surga adalah sebuah kepastian.

Surga, mendengarnya saja membuat hati rindu sekali ingin bisa merasakannya. Namun, tidaklah mungkin surga bisa dimasuki tanpa melalui proses bernama kematian. Surga yang Allah janjikan kepada setiap hamba beriman bukanlah sebuah hayalan belaka, tapi ia adalah kebenaran hakiki. Berikut ini adalah bahasan singkat tentang surga dan bagian-bagiannya, agar kita semakin bersemangat dalam mengerjakan segala amal kebaikan.

Luas surga

Baca Juga: Enam Prinsip Pendidikan Islam

Allah Ta’ala menjadikan surga, luasnya seluas langit dan bumi. Allah berfirman,

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ

“dan hendaklah kalian berlomba-lomba untuk mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi.” (QS. Ali Imran : 133).

Masya Allah, betapa luas surga yang Allah ciptakan untuk orang-orang beriman. Luas surga bukan sebatas luas bumi atau langit. Tapi luas surga justru seluas langit dan bumi saat digabungkan menjadi satu. Atau bahkan luasnya bisa jadi lebih lagi. Hanya Allah yang Maha Mengetahui.

Rumah penduduk surga

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-10] Makanan dari Rezeki yang Halal

Jika Anda saat hidup di dunia tidak mampu membangun rumah yang mewah, maka tak perlu risau sebab jika Anda adalah orang  yang beriman, maka kelak Allah Ta’ala akan membangunkan rumah yang mewah di surga. Para penduduk surga akan mendapatkan rumah yang mewah kelak. Allah berfirman,

لَكِنِ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ غُرَفٌ مِنْ فَوْقِهَا غُرَفٌ مَبْنِيَّةٌ

“Akan tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Allah bagi mereka kamar-kamar di dalam surga yang diatasnya ada kamar-kamar yang dibangun.” (QS. Az Zumar : 20)

Rasulullah telah mengabarkan tentang bangunan dan tanah di surga seperti dalam sabdanya berikuti ini,

أَخْبَرَنَا أَبُو عَاصِمٍ عَنْ سَعْدَانَ الْجُهَنِيِّ عَنْ أَبِي مُجَاهِدٍ حَدَّثَنَا أَبُو مُدِلَّةَ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْجَنَّةُ مَا بِنَاؤُهَا قَالَ لَبِنَةٌ مِنْ ذَهَبٍ وَلَبِنَةٌ مِنْ فِضَّةٍ مِلَاطُهَا الْمِسْكُ الْأَذْفَرُ وَحَصْبَاؤُهَا الْيَاقُوتُ وَاللُّؤْلُؤُ وَتُرَابُهَا الزَّعْفَرَانُ

“Ketika beliau ditanya oleh para shahabat tentang bangunan surga beliau berkata “batu bara dari perak dan batu bara dari emas, lumpurnya berbau wangi kasturi yang sangat harum, kerikilnya dari mutiara dan batu mulia, tanahnya elok seperti warna Za’faron.” (HR. Tirmidzi, Shohih).

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-9] Jalankan Semampunya

Dalam hadits lain, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ ثَابَرَ عَلَى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً من السُنة بَنَى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ

“Rasulullah mengabarkan bahwasanya orang yang shalat 12 rakaat setiap hari maka akan dibangunkan rumah di dalam surga.” (HR. Muslim). Maksud dari 12 rakaat adalah shalat rawatib (shalat yang dilakukan sebelum dan sesudah shalat shalat wajib) di antaranya :

1. 4 Rakaat sebelum dhuhur (salam setiap 2 rakaat)
2. 2 rakaat setelah dhuhur
3. 2 rakaat setelah maghrib
4. 2 rakaat setelah isya’
5. 2 rakaat sebelum subuh

Kemah di surga

Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat

Bukan hanya di dunia ada kemah-kemah. Namun, di dalam surga pun juga ada kemah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

فِي الْجَنَّةِ خَيْمَةٌ مِنْ لُؤْلُؤَةٍ مُجَوَّفَةٍ عَرْضُهَا سِتُّونَ مِيلًا

“Kemah di surga terbuat dari mutiara yang berongga dalamnya, tinggi kemah tersebut 60 mil ke atas.” (HR. Bukhari)

Selain ada kemah-kemah, Allah mengabarkan bahwa surga mengalir di bawahnya sungai-sungai. Allah mengabarkan bahwa di dalam surga ada sungai dari air yang tidak akan kering, sungai dari susu yang tidak akan berubah rasanya, sungai dari khamr yang lezat bagi yang meminumnya dan sungai dari madu yang tersaring lagi bersih.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat

Di antara sungai surga adalah Al Kautsar (sungai yang Allah berikan untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam). Allah berfirman,

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ

“Sungguh Kami akan memberimu (Muhammad) Al Kautsar.” (QS. Al Kautsar :1)

Selain ada sungai, di dalam surga juga ada mata air yang mengalir. Seperti dalam firman Allah Ta’ala,

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam kebun-kebun dan mata air yang mengalir.” (QS. Adz Dzariyat : 15).

Baca Juga: Tertib dan Terpimpin

Dalam ayat-Nya yang lain difirmankan,

عَيْنًا فِيهَا تُسَمَّى سَلْسَبِيلا

“dan diantara nama mata air surga adalah Salsabilla.” (QS. Al Insan:18)

Pohon-pohon di surga

Di surga pun ada pohon-pohon. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat

فِي الْجَنَّةِ شَجَرَةٌ يَسِيرُ الرَّاكِبُ فِي ظِلِّهَا مِائَةَ عَامٍ لَا يَقْطَعُهَا

“Rasulullah menyebutkan di dalam sebuah hadits bahwa sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pohon yang bila seorang pengendara berjalan menuruti bayangannya yaitu bayangan pohon tersebut niscaya 100 tahun dia tidak akan sampai.” (HR. Bukhari). Dan di antara pohon surga adalah sidratul muntaha yang Allah sebutkan di dalam firman-Nya,

عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى

“(yaitu) di Sidratul Muntaha.” (QS. An Najm: 14)

Adapun bau wanginya maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengabarkan di dalam hadits yang shohih  diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Majah bahwa sungguh bau wangi surga tercium dari jarak perjalanan 70 tahun.(A/RS3/RS2)

(berbagai sumber)

Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
MINA Millenia
MINA Preneur
Kolom
Kolom
Kolom