Sydney, MINA – Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menegaskan pemerintahannya akan menindaklanjuti secara serius laporan independen yang menemukan insiden anti-Muslim di Australia, yang melonjak hingga 150 persen sejak pecahnya genosida di Gaza.
Albanese menyampaikan hal itu dalam jumpa pers di Kantor Parlemen Persemakmuran, Sydney, pada Kamis (18/9), menanggapi laporan yang dirilis, sebagaimana dilansir Al Jazeera pada Jumat (12/9) lalu.
“Serangan terhadap warga Australia berdasarkan keyakinan agama merupakan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai dasar negara. Warga Australia seharusnya dapat merasa aman di rumah mereka, di komunitas mana pun. Kita harus memberantas kebencian, ketakutan, dan prasangka yang mendorong Islamofobia serta perpecahan dalam masyarakat,” ujarnya.
Pemerintah Australia disebutkan akan mempertimbangkan dengan cermat rekomendasi laporan tersebut, sebagai upaya memperkuat langkah-langkah perlindungan terhadap komunitas Muslim dan seluruh warga negara.
Baca Juga: 23 Anak Tewas Akibat Malnutrisi di Wilayah Kordofan Sudan
Fenomena lonjakan insiden anti-Muslim ini menjadi perhatian serius di tengah meningkatnya tensi global akibat agresi Israel di Gaza yang memicu dampak luas, termasuk di negara-negara Barat. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Ancam Hukuman Mati bagi Anggota Kongres Demokrat yang Picu Ketegangan Politik
















Mina Indonesia
Mina Arabic