Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Integritas Fondasi Utama bagi Dosen dan Guru

Redaksi Editor : Ali Farkhan Tsani - 28 menit yang lalu

28 menit yang lalu

10 Views

Oleh R. Roro Atmim, M.Pd., Mahasiswa S3 UIN Raden Intan Lampung, Dosen STISA ABM Online Lampung

Integritas menjadi isu sentral dalam dunia pendidikan Islam. Para ahli dan praktisi pendidikan menegaskan bahwa guru dan dosen sebagai pendidik bukan sekadar penyampai ilmu, tetapi juga teladan moral yang harus menunjukkan kejujuran, tanggung jawab, dan akhlak mulia dalam seluruh aspek kehidupannya.

Dalam Islam, integritas dikenal melalui nilai-nilai dasar seperti shiddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan kebenaran), dan fathanah (cerdas). Keempat sifat ini merupakan warisan kenabian yang menjadi pedoman bagi siapa pun yang mengemban amanah mengajar.

Allah berfirman, Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur.” (Q.S. At-Taubah: 119)

Baca Juga: An-Nuaimy Lepas 33 Dai Nusantara dan Luncurkan STIT: Dakwah Tak Boleh Menyendiri

Jujur adalah sifat yang bernilai tinggi dalam Islam. Dalam surat An-Nisa ayat 87, Allah menekankan jujur dalam sifat-Nya, sebagaimana firman-Nya yang berbunyi:

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَا رَيْبَ فِيهِ وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ حَدِيثًا

Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. dan siapakah orang yang lebih benar perkataan(nya) dari pada Allah ?” (Q.S. An-Nisa’: 87)

Dalam ayat ini dapat dipahami bahwa kejujuran adalah ciri orang beriman dan bertakwa. Relevan dengan misi seorang pengajar Islam, yaitu membentuk insan bertakwa dan berilmu.

Baca Juga: Dapat Biaya Hidup, Pendaftaran Program Magang Berdampak 2025 Sudah Dibuka

Dalam sebuah hadits, Rasulullah ﷺ bersabda, Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke sorga. Seseorang yang selalu jujur dan mencari kejujuran akan ditulis oleh Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah sifat bohong, karena kebohongan membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa ke neraka.Orang yang selalu berbohong dan mencari-cari kebohongan akan ditulis oleh Allah sebagai pembohong” (HR. Muslim).

Hadits ini menegaskan bahwa integritas bukan sekadar tuntutan etika profesi, tetapi bagian dari jalan menuju keselamatan akhirat.

Seorang pendidik, berperan dalam menegakkan integritas. Menurut KMA No. 828 Tahun 2024, dosen di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) wajib menunjukkan integritas akademik, menjunjung kode etik, dan menjadi teladan spiritual serta intelektual (Kemenag). Sementara seorang guru memiliki tugas membina akhlak peserta didik secara langsung dalam keseharian.

Dalam konteks ini, Rasulullah bersabda,Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: 325 Mahasiswa Penerima Beasiswa Garuda Lanjutkan Studi ke Mancanegara

Seorang guru atau dosen adalah pemimpin di kelas atau kampusnya. Ia bertanggung jawab bukan hanya atas apa yang diajarkan, tetapi bagaimana ia hidup dan bersikap.

Integritas sebagai Pilar Ekosistem Pendidikan

Penelitian yang dipublikasikan oleh KPK (Nasution, 2023) menunjukkan bahwa integritas tidak cukup hanya ditekankan pada peserta didik. Pendidik, baik guru maupun dosen, harus menjadi aktor utama dalam membangun lingkungan belajar yang jujur, adil, dan transparan. Mereka harus menjadi panutan moral yang menumbuhkan budaya antikorupsi dan akhlak dalam pendidikan. Dalam konteks ini, integritas pendidik mencakup dimensi internalisasi nilai kepada peserta didik, penciptaan lingkungan pendidikan yang kondusif, dan tata kelola institusi yang transparan dan akuntabel.

Strategi antikorupsi yang diterapkan oleh KPK melalui pendidikan integritas menyasar tidak hanya kepada peserta didik, tetapi juga kepada aktor-aktor pendidikan seperti dosen dan guru sebagai teladan nilai moral. Oleh karena itu, membangun integritas tidak cukup hanya melalui pelatihan etika individual, tetapi harus dilengkapi dengan reformasi budaya organisasi pendidikan dan kepemimpinan yang beretika di semua jenjang lembaga pendidikan (Nasution, 2023)

Baca Juga: Ilmuwan Muslim Asia Tenggara Serukan Kebangkitan Peradaban Berbasis Sains dan Etika

“Pendidikan yang kehilangan integritas hanya akan menghasilkan intelektual yang hampa nilai,” ujar Slamet Pujiono (2020) dalam jurnalnya. Dalam konteks Islam, integritas seorang pendidik tidak hanya dimaknai sebagai kejujuran dan konsistensi antara nilai dan tindakan, tetapi juga mencerminkan kesatuan nilai spiritual, moral, dan sosial yang utuh. Pendidikan etika menurut konsep Islam telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shalallahualaihi Wassalam sebagai uswah hasanah, teladan utama yang tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga menyemai akhlak dan etika yang luhur melalui tindakan nyata. Oleh karena itu, dosen dan guru sebagai pewaris tugas kenabian dalam mendidik, dituntut untuk tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga menjunjung tinggi integritas pribadi yang akan menjadi cermin bagi peserta didik dalam menyikapi kehidupan. Pendidikan yang kehilangan integritas hanya akan menghasilkan intelektual yang hampa nilai, sehingga pendidikan etika dan moral harus menjadi inti dari setiap praktik pedagogis dalam dunia akademik (Pujiono, 2020)

Sementara itu, studi oleh Pangaribuan dkk. (2025) menyimpulkan bahwa dosen dan guru yang menjunjung tinggi integritas akan menciptakan iklim akademik yang berkeadilan dan berempati, serta memiliki daya tahan terhadap tekanan pragmatisme dan komersialisasi pendidikan. Guru dan dosen yang menjunjung tinggi integritas akan menciptakan iklim belajar yang adil, inklusif, dan beretika, yang berdampak langsung pada pembentukan kepercayaan dan kredibilitas di mata siswa maupun masyarakat. Dalam praktiknya, integritas ini tercermin dalam konsistensi antara ucapan dan tindakan, tanggung jawab dalam mendidik, serta keberanian dalam menghadapi tekanan etika maupun godaan pragmatisme. Melalui prinsip kejujuran, keadilan, empati, dan profesionalisme, integritas pendidik terbukti meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar sekaligus membentuk peserta didik yang berkarakter kuat dan tangguh (Pangaribuan, 2025)

Integritas adalah Ibadah

Profesi pendidik bukan sekadar pekerjaan, melainkan bentuk ibadah. Nabi bersabda, “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” (H.R. Muslim).

Baca Juga: Mendidik Anak di Ambang Fitnah Akhir Zaman

Dengan demikian, seorang guru dan dosen yang menjaga integritas sejatinya sedang menanam benih kebaikan yang akan tumbuh dan memberi buah sepanjang hayat. Sebagaimana tertuang dalam KMA No. 828 Tahun 2024, dosen di lingkungan PTKI wajib menjadi teladan spiritual dan akademik, menjunjung tinggi kode etik, serta menunjukkan integritas dalam segala aspek kehidupan akademik dan sosial. Ini bukan sekadar regulasi, tetapi panggilan moral bagi seluruh insan pendidikan.

Penutup

Dalam Islam, mengajar adalah ibadah dan amanah besar. Maka, integritas menjadi pilar utama yang harus dijaga. Kejujuran, tanggung jawab, dan keselarasan antara ucapan dan tindakan adalah sifat-sifat yang bukan hanya memperkuat kredibilitas pendidik, tetapi juga membawa keberkahan dalam proses belajar-mengajar.

Sebagaimana sabda Nabi ﷺ, Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” (H.R. Muslim)

Baca Juga: Pesantren Shuffah Hizbullah Al-Fatah Cikampek Ajarkan Pengetahuan Al-Quds wal Maqdisiyah

Guru dan dosen yang menjaga integritas bukan hanya sedang mengajar, tetapi sedang menanam benih kebaikan yang akan terus tumbuh sepanjang masa. Wallahu a’lam. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Harapan Alumni STISA ABM: Inginkan Ada S2 Ilmu Al-Quran, Percakapan Bahasa Arab dan Fasilitas yang Memadai

Rekomendasi untuk Anda

MINA Edu