Ankara, 25 Dzulqa’dah 1435/20 September 2014 (MINA) – Sebanyak 49 sandera Turki yang ditangkap oleh pejuang Islamic State (IS) atau ISIS di kota Mosul, Irak Utara pada Juni lalu, telah dibebaskan oleh badan intelijen Turki.
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan, Sabtu (20/9), para sandera yang dibebaskan sedang dibawa ke kota selatan Turki, Sanliurfa, dan dia akan melakukan perjalanan pulang dari Azerbaijan untuk bertemu dengan mereka, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
“Hari ini kami membawa warga negara kami yang ditahan di Irak ke negara kami. Dari hati, saya berterima kasih kepada keluarga yang mempertahankan martabat mereka,” kata Davutoglu di akun Twitter-nya.
Namun dia tidak memberikan rincian tentang proses pembebasan mereka, tetapi mengatakan para sandera dibebaskan melalui “metode” badan intelijen Turki dan tidak ada operasi militer yang dilakukan.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Penangkapan para sandera telah membuat Turki, anggota aliansi militer NATO dan sekutu kunci Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah, menahan diri untuk bergabung dalam koalisi melawan kelompok ISIS.
Kelompok ini telah memenggal dua wartawan AS dan seorang pekerja bantuan Inggris yang bekerja di Suriah, sebagai balasan atas serangan udara AS terhadap mereka di Irak.
“Setelah upaya intens yang berlangsung dari hari dan Ahad, dini hari ini warga negara kami diserahkan kepada kami dan kami membawanya kembali ke negara kami. Mereka telah menyeberang ke Turki dan saya sedang dalam perjalanan untuk menemuinya,” kata Davutoglu. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza