Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Interupsi di Paripurna, Syahrul Ingatkan Peran Palestina dalam Kemerdekaan Indonesia

Rana Setiawan - Rabu, 1 November 2023 - 07:12 WIB

Rabu, 1 November 2023 - 07:12 WIB

12 Views

Jakarta, MINA – Anggota DPR RI Syahrul Aidi Maazat mendorong Indonesia untuk mendukung Palestina atas tindakan Israel. Ia menilai, tindakan Israel yang menimbulkan banyak korban tersebut adalah hasil dari adanya dukungan dari Negara Amerika Serikat dan Uni Eropa.

“Israel akan terus membabi buta melakukan serangan kepada negara Palestina karena adanya dukungan Amerika Serikat dan Uni Eropa. Padahal Amerika dan Uni Eropa, yang katanya, selalu menjunjung tinggi hak asasi manusia dan menolak terorisme. Tetapi untuk kasus rakyat Palestina, mata mereka buta, telinga mereka pekak, mulut mereka bisu, dan hati nurani mereka hilang. Entah logika apa yang mereka pakai saat ini,” ujar Syahrul ketika menyampaikan interupsi dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-8 Pembukaan Masa Persidangan II Tahun Sidang 2023-2024 di Senayan, Jakarta, Selasa (31/10).

Ia menilai, jika tidak ada dukungan yang kuat untuk Israel, menurutnya Israel takkan seberani ini melanggar banyak aturan internasional. Terlebih, banyak resolusi yang dikeluarkan oleh PBB, tak satupun yang ditaati dan dipatuhi oleh Israel. Bahkan tak ada hukuman terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh Israel.

Selain itu, Indonesia memiliki utang sejarah kepada Palestina. Yakni saat Indonesia baru Merdeka dan Palestina menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Pembukaan UUD 1945 pun menyatakan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

“Maka selama Palestina belum Merdeka, maka salah satu tujuan bangsa Indonesia tidak akan pernah tercapai. Proklamator kemerdekaan RI, presiden pertama Ir. Soekarno selalu tegas untuk memberikan dukungan kepada Palestina dan menolak pengakuan terhadap negara Israel,” jelas legislator yang juga merupakan Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI – Palestina ini.

Kondisi terakhir semenjak 7 oktober 2023, perang Israel Palestina telah menewaskan 7.028 syuhada dan 18.484 korban luka-luka. Dari korban perang tersebut, 66 persen di antaranya adalah anak-anak dan Perempuan. 2.913 di antaranya adalah anak-anak dan 1.709 adalah perempuan. Pendudukan Israel telah membantai 731 keluarga dan ratusan bahkan ribuan dari mereka masih ada di bawah puing-puing runtuhan yang tidak bisa mereka evakuasi karena keterbatasan alat.

Palestina juga kehilangan banyak fasilitas kesehatan, yaitu 57 lembaga Kesehatan rusak. 12 rumah sakit gagal beroperasi, termasuk rumah sakit yang dibangun oleh rakyat Indonesia. 32 UGD gagal beroperasi 25 mobil ambulans hancur 101 paramedis syahid dan 100 lainnya luka-luka sehingga pemerintah Gaza mengumumkan sistem Kesehatan Gaza hancur total.

Israel telah membombardir puluhan menara, kantor pemerintahan, masjid dan gereja serta pasar. Yang paling miris adalah Menteri Pendidikan di jalur Gaza mengumumkan bahwa pada tahun pendidikan 2023-2024 ini telah berakhir karena seluruh siswa mereka telah terbunuh oleh Israel.(R/R1/B04)

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda