London, 9 Rabi’ul Akhir 1438/8 Januari 2017 (MINA) – Reporter investigasi Al Jazeera yang melakukan penyamaran di Inggris selama enam bulan, mengungkapkan bahwa ada kampanye terselubung parlemen Israel yang bertujuan menjatuhkan politisi senior Inggris yang menduduki posisi penting dalam kabinet.
Hasil investigasi dari wartawan yang dirahasiakan namanya itu akan disiarkan oleh Al Jazeera dalam empat episode dengan judul “The Lobby” pada 15 Januari pukul 22.30 GMT.
Selama setengah tahun, Robin (nama alias), seorang reporter yang menyamar, bertemu dengan anggota dari jaringan lobi Inggris yang menikmati dukungan kuat dari pemerintah Israel melalui Kedutaan Israel di London.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Robin berperan sebagai seorang aktivis memiliki simpati yang kuat terhadap Israel dan tertarik untuk membantu memerangi gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) yang populer di Inggris.
Dari hasil investigasi ini, Al Jazeera pada Ahad (8/1) mengungkapkan bahwa seorang diplomat Israel berencana untuk menghancurkan karir seorang politisi senior Inggris.
Saat di sebuah brasserie (restoran ala Perancis) di London, Robin diam-diam memfilmkan dialog Shai Masot, pejabat politik senior di Kedutaan Besar Israel, yang meminta kepada Maria Strizzolo, yang saat itu menjabat Kepala Staf dari Anggota Parlemen Robert Halfon.
Salah satu nama yang disebut oleh Masot kepada Maria adalah Alan Duncan, Wakil Menteri Luar Negeri Inggris.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Pada tahun 2014, Duncan pernah mengatakan bahwa ia sepenuhnya mendukung hak Israel untuk eksis, tapi ia meyakini bahwa permukiman di tanah Palestina yang diduduki “selalu memperdalam noda di wajah dunia”. Ia juga menyabut situasi di Hebron di Tepi Barat yang diduduki adalah apartheid.
Dalam percakapan di meja makan yang direkam itu, Masot juga merendahkan Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson, atasan Duncan, sebagai “idiot yang tanpa tanggungjawab”. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina