Xinjiang, MINA – Sebuah investigasi penyelidikan BBC mengekspos temuan adanya kamp-kamp rahasia ‘struktur tipe penjara’ untuk minoritas Muslim Xinjiang di China.
Dilansir dari laman The Week edisi Kamis (25/10), pernyataan mengatakan, China tampaknya telah menyiapkan serangkaian kamp internal rahasia yang digunakan untuk mengunci ratusan ribu umat Muslim etnis Tionghoa.
Sejauh ini keberadaannya telah lama dibantah oleh pihak berwenang.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Investigasi menggambarkan masalah ini sebagai “salah satu masalah hak asasi manusia yang paling mendesak di zaman kita”.
Laporan mengklaim analisis berdasarkan citra satelit telah mengidentifikasi banyak “struktur tipe penjara besar yang telah dibangun di Xinjiang dalam beberapa tahun terakhir”.
“Tempat khusus digunakan untuk minoritas Muslim Xinjiang. Banyak di antara mereka yang tidak berbicara dalam bahasa China sebagai bahasa ibu mereka”, lanjut laporan.
Satu fasilitas terletak di luar Dabancheng, satu jam perjalanan dari ibukota provinsi, Urumqi, diperkirakan memiliki kapasitas 130.000 orang, menurut GMV, perusahaan kedirgantaraan multinasional dengan pengalaman memantau infrastruktur dari luar angkasa.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Perlakuan China terhadap etnis Uighur dan orang-orang Muslim Turki lainnya di wilayah timur laut Xinjiang di negara itu telah mendapat sorotan meningkat dari dunia internasional, setelah laporan tentang penganiayaan yang ditargetkan dan penahanan sistematis mulai muncul.
Sebeleumnya, sebuah laporan Reuters pada bulan Agustus mengklaim pihak berwenang telah “secara dramatis meningkatkan keamanan dan pengawasan” di wilayah tersebut.
Laporan juga menyebutkan “pos pemeriksaan polisi, pusat pendidikan kembali dan pengumpulan DNA massal” selama dua tahun terakhir.
Bulan lalu, Panel Hak Asasi Manusia PBB menuduh China menahan warga Uighur tanpa dakwaan atau pengadilan dalam “sesuatu yang menyerupai kamp interniran besar-besaran, diselimuti kerahasiaan”, di mana pelecehan dan penyiksaan diduga menjadi hal yang biasa.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Beijing telah berulang kali membantah tuduhan tersebut, dan mengatakan orang-orang dengan sukarela menghadiri “sekolah kejuruan” khusus yang memerangi “terorisme dan ekstremisme agama”.
Data terkini menyebutkan, dari sekitar sepuluh juta warga Uighur yang tinggal di Xinjiang, PBB mengklaim lebih dari satu juta telah ditahan di kamp-kamp, sebagian besar tanpa pengadilan. Sementara sebanyak dua juta dipaksa untuk mengikuti pendidikan ulang dan indoktrinasi. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza