Investor Negara Blokade Ajukan Permintaan Investasi di Qatar

Diskusi Panel ‘Single Window System Management’ di Doha, , Senin (7/8/2017). The Peninsula

Doha, MINA – Saat Arab Saudi memimpin terhadap Qatar melampaui 60 hari, para investor dari negara-negara tersebut mengajukan permintaan investasi di Qatar.

Para investor tidak mau kehilangan peluang bisnis di Qatar dengan adanya konflik regional. Pejabat setempat mengatakan pada Diskusi Panel ‘Single Window System Management’ di Doha, Senin (7/8/2017).

Sebuah permintaan baru-baru ini untuk investasi di Qatar mendapat respon luas dari investor yang berbasis di negara-negara blokade, The Peninsula melaporkan yang dikutip MINA.

Inisiatif “Own Your Factory in Qatar” yang dikeluarkan pemerintah telah menarik beberapa investor pada beberapa kesempatan pada bulan Juni.

Ketika pendaftaran ditutup pada 19 Juli, sekitar 9.349 aplikasi diterima, dengan beberapa aplikasi investor asal Arab Saudi, Mesir dan Uni Emirat Arab (UEA).

“Setidaknya 41 dari investor yang terdaftar berasal dari Mesir, sementara 24 lainnya berasal dari Arab Saudi dan 15 dari UEA,” ujarnya.

Inisiatif ini merupakan tahap kedua dari proyek yang bertujuan menyediakan fasilitas untuk investasi industri di Qatar. Pemerintah Qatar menjamin semua persetujuan, lisensi industri dan lingkungan dalam waktu 72 jam setelah aplikasi, sesuai dengan Visi Nasional Qatar 2030.

Proyek bertujuan untuk menghilangkan kesulitan yang dihadapi investor di Qatar.

Meskipun inisiatif sudah dimulai jauh sebelum blokade, situasi saat ini telah mendorong aktivasi program lebih cepat, menurut sebuah sumber resmi Single Window.

“Inisiatif ini bertujuan untuk mengembangkan produk manufaktur lokal yang dibutuhkan di sini. Kami sekarang berada dalam situasi di mana beberapa produk kami diimpor dari negara-negara tetangga. Kami telah mencantumkan barang-barang ini dan telah memprioritaskan 100 item yang kami mulai dari manufaktur secara lokal,” tambah pejabat tersebut.

Memperkuat posisi Qatar sebagai tujuan investasi, proyek juga akan memfasilitasi proses bisnis perizinan dan menerima konsultasi.

Dalam waktu kurang dari sebulan, lebih dari 9.300 pelamar dari sekitar 50 negara di seluruh dunia telah mendaftarkan sekitar 250 peluang investasi untuk inisiatif ini. Inisiatif ini mencakup delapan sektor utama berupa industri logam, makanan, medis, kertas, bahan kimia, peralatan, kendaraan, listrik, industri karet dan plastik.

“Inisiatif ini memberi banyak kemudahan kepada investor seperti penerbitan izin usaha dan fasilitas tanah dalam waktu 72 jam. Ini juga memfasilitasi visa bagi karyawan, infrastruktur siap pakai termasuk air, listrik dan jalan,” kata Salaman M Kaldari, Ketua Komite Koordinasi Single Window.

“Apalagi produk lokal ini akan diprioritaskan di pasar lokal, pemesanan 10 persen untuk pembelian pemerintah dan promosi saat mengekspor produk. Proyek investasi ini akan dikecualikan dari pajak penghasilan selama 10 tahun dan akan ada pembebasan bea masuk impor bahan baku,” lanjutnya.

Dari total 9.349 registrasi investasi yang dilakukan, 8.128 berasal dari dalam negeri sementara 82 berasal dari AS, 68 dari Kuwait dan Turki. Lainnya termasuk 41 investor dari Mesir, Prancis (37), Yordania (30), Tunisia (23), Arab Saudi (24), India (21), Lebanon (17) dan UEA (15).

Perincian sektoral menunjukkan bahwa 34 persen investor, yang melibatkan 3.168 peminat tertarik untuk berinvestasi di sektor makanan Qatar. Lainnya termasuk 1.334 investor di sektor industri logam, kertas (1086), plastik (941), kimia (826), listrik (732), medis (710) dan sektor peralatan (552).

Namun, para pejabat Qatar menekankan, investor akan dipilih berdasarkan pengetahuan teknis mereka di sektor tertentu dan evaluasi keuangan, bukan pada kewarganegaraan.

Investor yang diberikan akan diumumkan pada bulan September mendatang.

Di beberapa sektor, investor non-Qatar dapat memiliki lebih dari 49 persen kepemilikan. Sementara pelamar yang tidak membutuhkan bantuan untuk tanah dan keuangan, bisa mendapatkan izin usaha dalam 72 hari. Sementara yang lain akan diberi izin setelah studi kelayakan.

Tanah akan diberikan di kawasan SEZ atau Kawasan Industri Um Alhoul, sesuai dengan fasilitas yang dibutuhkan. Plot akan disewa selama 25 tahun dengan tarif sangat rendah.

Inisiatif ini dioperasikan secara terpadu oleh Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Energi dan Industri, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Perekonomian dan Perdagangan, Kementerian Pengembangan Administrasi, Perburuhan dan Urusan Sosial, Qatar Development Bank, Manateq dan Qatar Chamber. (T/RS2/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.