Jenewa, 3 Rajab 1436/22 April 2015 (MINA) – Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) di Jenewa memperingatkan, berdasarkan angka saat ini, jumlah korban migran yang tewas di laut Mediterania tahun ini bisa mencapai di atas 30.000 jiwa.
IOM mengatakan pada Selasa (21/4), diyakini 1.727 migran telah meninggal karena berusaha melakukan perjalanan ke Eropa dari Afrika Utara selama tahun ini, dibandingkan dengan waktu yang sama pada tahun yang lalu, hanya 56 orang.
“IOM kini mengkhawatirkan, pada tahun 2014 total 3.279 kematian migran, tahun ini dapat dilampaui dalam hitungan pekan,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Peringatan IOM dinyatakan di saat badan pengungsi PBB, UNHCR, meyakini insiden akhir pekan lalu adalah yang paling mematikan dalam sejarah, di mana pada Ahad sebuah kapal yang diyakini mengangkut 850 migran – pihak lain menyebut 950 – terbalik dan karam.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
“Hanya 28 orang diketahui telah selamat dari kapal karam,” kata juru bicara UNHCR Arian Edwards kepada wartawan di Jenewa.
“Dari informasi yang tersedia dan berbagai angka yang kami punya, UNHCR sekarang meyakini, jumlah kematian lebih dari 800, membuat ini adalah insiden paling mematikan di (Laut) Mediterania yang pernah kami catat,” tambahnya.
Pihak berwenang Italia mengatakan, kapal Italia telah menyelamatkan lebih 10.000 orang selama dua pekan terakhir, jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam periode singkat.
Sebuah rencana 10 poin untuk menghentikan kematian di Laut Mediterania, diajukan oleh Komisi Eropa pada Senin, diharapkan akan dibahas pada pertemuan puncak luar biasa para pemimpin Uni Eropa pada Kamis (23/4). (T/P001/P2)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas