IPhone Diduga Disusupi Program Mata-Mata Israel

Tel Aviv, 25 Dzulqa’dah 1437/28 Agustus 2016 (MINA) – Salah satu perusahaan Israel diduga telah menciptakan dan memasok program intersepsi milik IPhone, salah satu produk unggulan Apple yang digunakan untuk memata-matai kegiatan aktivis hak asasi manusia di Timur-Tengah.

Terkait temuan yang dirilis pada Kamis (25/8) lalu, Perusahaan Apple didesak untuk merevisi software terbarunya agar tak dieksploitasi kepentingan politik, Times of Israel melaporkan.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh kelompok pengawas internet laboratorium sipil Universitas Toronto bekerjasama dengan perusahaan keamanan smartphone, Lookout, diketahui bahwa salah satu perusahaan Israel sedang menjalankan program dengan mengambil keuntungan dari kelemahan yang tidak diungkapkan dalam sistem operasi terbaru milik Apple, iOS 9.3.5.

Terkai temuan ini, Kepala Eksekutif NSO, perusahaan Israel yang diduga menciptakan dan memasok program mata-mata pada perangkat IPhone, Shalev Hulio mengatakan, pihaknya tak bisa merinci secara spesifik terkait tudingan ini.

Temuan itu sendiri dibeberkan oleh laboratorium sipil Universitas Toronto tak lama setelah aktivis Timur-Tengah Ahmed Mansur ditahan dan dicekal untuk bepergian ke luar negeri.

Menurut Mansur, ia dikirimi pesan teks pada iPhone-nya pada 10 dan 11 Agustus terkait rahasia baru tentang tahanan yang disiksa di penjara UEA jika ia mengklik link yang disediakan. Sebaliknya, ia meneruskan pesan itu ke para peneliti berbasis di Toronto.

Para peneliti di laboratorium sipil itu menduga, setelah terinfeksi, ponsel Mansur itu akan menjadi mata-mata cyber di saku yang mampu mempekerjakan kamera IPhone dan mikrofonnya untuk mengintip aktivitas di sekitar perangkat, merekam WhatsApp dan panggilan Viber, log pesan yang dikirim di mobile chat aplikasi, dan pelacakan gerakannya.

Mansur diduga merupakan target penangkapan Israel melalui perangkat IPhone.

Agen Israel bekerjasama dengan perusahaan teknologi swasta dikabarkan saat ini tengah giat mengembangkan program mata-matanya lewat perangkat siber. Mereka yakin akan memimpin perang dunia maya dalam waktu 15 tahun ke depan. (T/P01/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)