Baghdad, MINA – Kelompok teror Daesh atau ISIS kembali meresahkan pemerintah Irak karena serangkaian penculikan baru-baru ini.
Akhir tahun lalu, Perdana Menteri Haidar al-Abadi mengumumkan bahwa keberadaan militer Daesh di Irak telah diberangus setelah pertempuran selama tiga tahun. Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA, Kamis (28/6).
Pada kenyataannya, kelompok teror tersebut masih mempertahankan keberadaanya meskipun dalam jumlah terbatas namun cukup efektif di wilayah konflik itu.
Baru-baru ini Daesh menculik sejumlah tentara Irak dari jalan raya Kirkuk-Baghdad.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Daesh kemudian membuat penawaran untuk membebaskan mereka, sebagai ganti dari sejumlah anggota perempuannya yang ditahan militer Irak. Sementara itu, kerabat dari tentara yang diculik dikabarkan mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan pertukaran tahanan.
Setelah merilis rekaman video tentara yang diculik, Daesh menuntut pembebasan anggota kelompok perempuan yang ditahan oleh pasukan keamanan Irak.
Media lokal pun melaporkan bahwa anggota perempuan Daesh telah dibebaskan, dan pemerintah saat ini sedang “melakukan negosiasi” dengan Daesh untuk pertukaran tahanan.
Departemen Pertahanan dan militer Irak segera membantah kabar tersebut. Mereka mengatakan bahwa operasi antiteror baru telah dilancarkan, dan keamanan di sepanjang jalan Kirkuk-Baghdad telah diperketat. (T/R03/P1)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Mi’raj News Agency (MINA)