Najaf, MINA – Komisi Tinggi Irak untuk Hak Asasi Manusia di Irak hari ini mengumumkan pembebasan 336 aktivis yang ditangkap selama protes massal di selatan sejak 9 Juli lalu.
Fadhil Al-Gharawi, seorang anggota komisi yang didukung pemerintah, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihak berwenang Irak membebaskan 86 aktivis yang ditangkap selama demonstrasi di Najaf.
Pihak berwenang juga membebaskan 70 orang lainnya di provinsi Muthanna, sementara empat lainnya masih dalam tahanan.
Sekitar 180 tahanan dibebaskan di provinsi Maysan dan tiga lainnya masih ditahan, kata Al-Gharawi.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Namun, otoritas Irak tidak bersedia dimintai komentar.
Warga Irak di bagian selatan negara itu telah melakukan protes sejak 9 Juli untuk menyerukan penyediaan layanan publik dan pekerjaan serta memerangi korupsi.
Protes itu memicu kekerasan dan pembakaran kantor-kantor pemerintah dan tempat umum. Akibat peristiwa itu, sedikitnya enam orang tewas dan belasan lainnya terluka.
Pemerintah mengambil keputusan pekan lalu dalam upaya untuk menahan protes, termasuk alokasi pekerjaan dan dana pemerintah ke provinsi Basra, di mana protes dimulai, serta rencana untuk melaksanakan proyek-proyek layanan dalam jangka pendek dan menengah, tetapi pengunjuk rasa tumpah ruah ke jalan-jalan. (T/RS3/RI-1)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)