Baghdad, 27 Ramadhan 1435/25 Juli 2014 (MINA) – Parlemen Irak telah memilih politisi Kurdi Fuad Massoum sebagai presiden baru, di mana kekerasan terus melanda ibukota dan pejuang Sunni terus memerangi tentara Irak di utara negara.
Massoum terpilih pada Kamis (24/7) oleh mayoritas, 211 suara banding 17 suara, Al Jazeera yang dikutip MINA.
Namun, Massoum menghadapi tugas untuk membantu mengarahkan negara melewati konflik kekerasan sektarian, munculnya kelompok Negara Islam di utara negara itu dan kekerasan yang sedang berlangsung di ibukota.
Dua bom mobil meledak di Baghdad satu jam setelah ia terpilih, menewaskan 21 orang dan melukai banyak lainnya. Bom menargetkan daerah pusat Karradah, ketika orang-orang berkumpul untuk berbuka puasa di bulan Ramadhan.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sebelumnya di hari itu, polisi Irak mengatakan, sedikitnya 60 orang tewas dalam bentrokan ketika pembom bunuh diri dan pejuang menyerang sebuah bus yang memindahkan narapidana dari sebuah penjara di utara Baghdad.
Pemilihan yang dimenangkan Massoum adalah suatu langkah menuju pemerintahan yang stabil, dan bisa membuka jalan bagi kesepakatan dengan posisi yang jauh lebih kuat dari perdana menteri.
Sementara itu, Perdana Menteri Nouri Al-Maliki, memenangkan pemilu awal tahun ini, namun ia menuai kritik tentang tumbuhnya polisi sektarian dan upayanya memerangi kemajuan kelompok Negara Islam di utara dan barat negara itu.
Pada hari Kamis, kelompok Negara Islam mengatakan bertanggungjawab meledakkan Masjid Younis di Mosul, dengan dalih bahwa “masjid seperti itu telah menjadi tempat kemurtadan, bukan doa”.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Masjid Younis dibangun di atas situs yang berasal sejak abad kedelapan SM, yang merupakan tempat pemakaman Nabi Yunus, atau Younis, di mana dalam cerita Alkitab dan Al-Quran ditelan oleh ikan Paus. (T/P09/R2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata