Baghdad, MINA – Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan bahwa serangan militer yang dipimpin Amerika Serikat menandai “perkembangan yang sangat berbahaya.”
“Tindakan seperti itu dapat menimbulkan konsekuensi berbahaya, mengancam keamanan dan stabilitas kawasan itu dan memberikan terorisme kesempatan lain untuk berkembang setelah digulingkan dari Irak dan dipaksa ke Suriah untuk mundur,” kata Kementerian dalam sebuah pernyataan, Sabtu (14/4), demikia Al Jazeera melaporkan.
AS bersama Inggris dan Perancis melakukan gelombang serangan terhadap Pemerintahan Suriah pimpinan Presiden Bashar Al-Assad pada Sabtu pagi, menjadii awal pelaksanaan dari ancaman Presiden AS Donald Trump sebelumnya.
Puluhan rudal menghantam tiga posisi militer di provinsi Homs dan Damaskus, sebagai tanggapan atas dugaan serangan senjata kimia terhadap warga sipil yang dipersalahkan kepada Damaskus dan sekutunya, Rusia dan Iran, demikian The New Arab melaporkan.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Ketika Trump memulai sebuah pidato di Gedung Putih untuk mengumumkan tindakan tersebut, ledakan terdengar di ibu kota Suriah, Damaskus, menandakan babak baru dalam perang saudara yang sudah tujuh tahun berlangsung. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon