Irak Tahan 1.300 Istri dan Anak-anak Warga Asing Militan ISIS

Tiga wanita diwawancara wartawan Sky News di kamp penampungan. (Gambar: Video Sky News)

Baghdad, MINA – menahan lebih dari 1.300 istri dan anak-anak berkewarganegaraan asing dari para militan Islamic State (ISIS) yang menyerah kepada pasukan Peshmerga Kurdi.

Pasukan Irak telah menggulingkan militan ISIS dari markasnya di Tal Afar dekat Kurdistan Irak pada akhir Agustus.

“Peshmerga menyerahkan 1.333 wanita dan anak-anak dari keluarga jihad kelompok Islamic State,” kata pejabat senior di Komando Operasi Gabungan Irak (JOC). Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.

Pejabat yang berbicara dalam status anonim itu mengatakan, wanita dan anak-anak menyerah kepada pasukan Kurdi yang ditempatkan di utara Al-Ayadieh.

Pasukan Kurdi kemudian menyerahkan perempuan dan anak-anak tersebut kepada pasukan Irak, tapi tetap ditahan karena semuanya dianggap sebagai pejuang.

Keluarga-keluarga tersebut ditahan di sebuah kamp pengungsi dekat kota Mosul, sekitar 70 kilometer timur Tal Afar.

Perwira militer dan intelijen Irak mengatakan, para tahanan tersebut berasal dari setidaknya 13 negara. Sebagian besar berasal dari Turki, sementara banyak lainnya berasal dari negara-negara bekas Soviet, seperti Tajikistan, Azerbaijan dan Rusia.

“Kami menahan keluarga Daesh (ISIS) di bawah tindakan keamanan yang ketat dan menunggu perintah pemerintah mengenai bagaimana cara menanganinya,” kata Kolonel Angkatan Darat Irak Ahmed Al-Taie. (T/RI-1/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.