Baghdad, 10 Safar 1437/23 November 2015 (MINA) – Pemerintah Irak menunda penerbangan antar ibukota Baghdad dan dua kota utara karena lalu lintas rudal militer Rusia yang diluncurkan dari Laut Kaspia untuk menargetkan kelompok Daesh di Suriah.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Otoritas Penerbangan Sipil Irak, Ahad (22/11), semua penerbangan domestik antara ibukota Baghdad dan dua kota utara Erbil dan Sulaimaniya akan ditunda selama “48 jam”, mulai pukul 08:00 waktu setempat pada Senin.
Keputusan itu dibuat “untuk melindungi wisatawan dan karena persimpangan rudal jelajah dan pesawat pembom di bagian utara Irak diluncurkan dari Laut Kaspia,” kata pernyataan itu, demikian laporan Press Tv yang diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (23/11).
Sejak Oktober lalu, Angkatan Laut Rusia telah meluncurkan puluhan rudal jelajah menargetkan kelompok militan Daesh di Suriah dari kapal perang di perairan Laut Kaspia.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Rudal-rudal tersebut melewati bagian barat laut Iran dan wilayah utara Irak, meliputi jarak sekitar 1.500 kilometer (900 mil), sebelum mereka mencapai target mereka di tanah Suriah.
Moskow mulai melancarkan kampanye militernya melawan kelompok militan di Suriah pada 30 September atas permintaan dari pemerintah Damaskus, tak lama setelah Majelis Tinggi Parlemen Rusia memberi mandat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menggunakan kekuatan militer di Suriah.
Krisis di Suriah yang berkobar sejak Maret 2011, sejauh ini telah merenggut nyawa lebih dari 250.000 orang, dan pengungsi hampir setengah dari sekitar 23 juta penduduk di negara itu. (T/P002/R05)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)