Teheran, MINA – Garda Revolusi Iran mengancam akan menutup jalur perairan internasional yang tersisa jika Israel terus melakukan kejahatan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Wakil koordinator Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Mohammad Reza Naqdi pada Sabtu (23/12) menyatakan, dalam pidatonya pada upacara peringatan mantan Duta Besar Iran Hassan Erloo di Yaman, bahwa “Amerika Serikat dan sekutunya harus menunggu lahirnya negara tersebut.”
“Kekuatan perlawanan baru di wilayah tersebut dan penutupan jalur air yang tersisa jika kejahatan entitas Zionis Israel terus berlanjut di Gaza,” kata Naqdi dilansir Jaringan Berita Quds (QNN).
Naqdi menambahkan bahwa Teluk dan Selat Hormuz di masa lalu berubah menjadi mimpi buruk, dan saat ini keduanya lumpuh di Selat Bab al Mandab dan Laut Merah.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Jika kejahatan terus berlanjut. Mereka harus menunggu segera penutupan Laut Mediterania, Selat Gibraltar, dan jalur lain yang menghalangi mereka,” ujarnya.
Pernyataan itu muncul ketika kelompok Houthi Yaman terus menyerang kapal-kapal Israel, serta kapal-kapal yang terkait dan menuju ke Israel. Serangan ini bermula sebagai respons terhadap genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza. Mereka menciptakan masalah yang semakin besar di Laut Merah untuk navigasi maritim.
Serangan Houthi menargetkan kapal-kapal yang terhubung dengan Israel dalam perjalanan ke atau dari Terusan Suez Mesir.(T/R5/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya