Teheran, MINA – Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian mengatakan Perdana Menteri pendudukan Israel Benyamin Netanyahu berupaya memperpanjang perang di Gaza namun kawasan tersebut bergerak menuju stabilitas.
Pada konferensi pers bersama dengan rekannya dari Lebanon Abdallah Bou Habib di Beirut pada Sabtu, Amir Abdollahian mengatakan perang bukanlah solusi tetapi berakhirnya perang berarti akhir dari Netanyahu. Demikian dikutip dari Anadolu Agency, Ahad, (11/2).
Amir-Abdollahian, yang tiba di Beirut pada Jum’at, mengadakan pembicaraan luas dengan para pejabat Lebanon serta para pemimpin kelompok Palestina yang berbasis di Lebanon pada Sabtu.
Kunjungan itu terjadi ketika AS menuduh kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran di Lebanon dan Irak melakukan serangan terhadap pasukan AS dan sekutu di wilayah tersebut, termasuk di Laut Merah.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Berbicara kepada wartawan setelah pembicaraan dengan Habib, menteri luar negeri Iran mengatakan kedua negara sepakat bahwa perang bukanlah solusi dan mereka tidak berupaya memperluasnya.
Namun, ia segera menambahkan bahwa serangan besar-besaran pendudukan Israel terhadap Lebanon akan menjadi akhir dari Netanyahu dan kabinetnya yang ekstremis.
Amir Abdollahian mengatakan perdana menteri pendudukan Israel berusaha menyandera Gedung Putih untuk mempertahankan kekuasaan, mengulangi apa yang dia katakan berkali-kali dalam beberapa pekan terakhir bahwa pendudukan Israel berupaya menyeret AS ke dalam konflik regional yang lebih luas.
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa perlawanan Palestina, khususnya Hamas, telah bertindak bijaksana dan akurat baik di medan perang maupun di arena politik, dan mencatat bahwa pendudukan Israel telah gagal mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Jumlah korban tewas di Jalur Gaza yang terkepung sejak 7 Oktober telah mencapai hampir 28.000 orang, bahkan ketika Perdana Menteri pendudukan Israel telah memberikan perintah untuk melakukan invasi darat ke Rafah dalam beberapa pekan mendatang.
Menteri luar negeri Iran mengatakan AS bergerak ke dua arah yang berbeda secara bersamaan, memasok senjata ke Israel dan membicarakan solusi politik, dan menambahkan bahwa jika Washington ingin mencapai perdamaian, maka mereka harus menghentikan perang.
“Gedung Putihlah yang harus memilih apakah akan tetap menjadi sandera Israel atau fokus pada solusi dan mengakhiri perang,” katanya, seraya menambahkan bahwa Israel tidak akan dapat melanjutkan perang bahkan untuk satu jam pun tanpa dukungan AS.
Dia juga menyinggung serangkaian serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan AS dan Inggris di Laut Merah dalam beberapa pekan terakhir oleh Houthi yang bersekutu dengan Iran, dan mengatakan bahwa kelompok Yaman berupaya memberikan tekanan untuk menghentikan perang di Gaza.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Pada kunjungan berikutnya ke dua negara, menteri luar negeri Iran dijadwalkan mengunjungi Suriah hari ini. (T/B03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris