Teheran, MINA – Iran mengatakan pihaknya telah memblokir semua penerbangan ke dan dari wilayah otonomi Kurdistan Irak atas permintaan pemerintah Baghdad.
Pernyataan pada Ahad (24/9) itu muncul sehari sebelum referendum kontroversial tentang kemerdekaan Kurdi dilaksanakan pada 25 September.
Referendum tersebut telah ditentang keras oleh Irak, Iran, Turki dan beberapa pemain kunci lainnya di wilayah tersebut.
“Atas permintaan pemerintah pusat Irak, semua penerbangan dari Iran ke Sulaymaniyah dan Erbil – serta semua penerbangan kami yang melalui wilayah udara Kurdistan – telah dihentikan,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Iran Keivan Khosravi. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
Khosravi mengatakan, langkah tersebut dilakukan karena para pemimpin Kurdi tetap akan melanjutkan referendum.
Tidak jelas berapa lama larangan tersebut akan berlaku, tapi pemungutan suara referendum dilaksanakan pada Senin.
Pemerintah Teheran mengatakan, kemerdekaan untuk wilayah Kurdi berarti mengakhiri semua pengaturan perbatasan dan keamanan.
Sebelumnya pada Ahad, Pengawal Revolusi Iran memulai latihan militer di sepanjang perbatasan dengan Kurdistan Irak.
Baca Juga: Tank-Tank Israel Sudah Sampai Pinggiran Damaskus
Pemerintah Iran dan Turki sama-sama takut akan dampak pemungutan suara terhadap populasi warga Kurdi di wilayah mereka yang cukup besar. (T/RI-1/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB: 16 Juta Orang di Suriah Butuh Bantuan