Ankara, 10 Dzulqa’dah 1437/13 Agustus 2016 (MINA) – Para Menteri Luar Negeri Turki dan Iran telah sepakat melakukan kerjasama yang lebih besar untuk menyelesaikan krisis Suriah, dan untuk menjaga dialog terbuka meskipun ada perbedaan di antara mereka.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dan rekan Menlu Iran Mohammad Javad Zarif, mengatakan pada konferensi pers Jumat (12/8), kedua negara bertetangga itu telah sepakat untuk menjaga hubungan kontak secara dekat pada isu “integritas wilayah Suriah”.
Iran dan Turki telah memegang posisi berlawanan pada Suriah, dengan Iran yang mendukung pemerintah Presiden Bashar Al-Assad, demikian Aljazeera melaporkannya.
Dia mengatakan, meskipun ada perbedaan, Turki dan Iran akan “memperkuat kerja sama untuk perdamaian abadi di Suriah”.
Baca Juga: Langgar Gencatan Senjata, Israel Serang Lebanon Tewaskan Satu Warga
Zarif juga mengatakan bahwa Iran “siap untuk bekerja sama” dengan Turki dan Rusia pada masalah Suriah.
Ia menambahkan bahwa ia menyambut “kerja sama baru yang telah mulai” antara Moskow dan Ankara.
“Kami percaya semua pihak harus bekerja sama untuk menciptakan kembali ketenangan dan melawan ekstremisme di Suriah,” katanya.
Zarif menambahkan bahwa perbedaan mereka “dapat diselesaikan melalui dialog”.
Baca Juga: Prabowo, Pangeran MBS Serukan Aksi Nyata Hentikan Krisis Gaza
Pejabat Iran juga menyatakan dukungan ke Turki yang dapat mengatasi upaya kudeta gagal bulan lalu, dan memuji warga Turki untuk menentang “penggulingan dan penggunaan kekuatan”.
“Kami percaya bahwa era kudeta telah berakhir dan tidak lagi memiliki tempat. Pilihan rakyat tidak bisa ditekan oleh kelompok militer,” katanya, seperti dilaporkan Press TV.
Kunjungan Menlu Iran Zarif adalah pertemuan pertama antara pejabat Iran dan Turki sejak upaya kudeta gagal 15 Juli.
Turki telah mengeluhkan kurangnya dukungan dari sekutu Barat selama penanganan kudeta.
Baca Juga: Iran Hentikan Kerja Sama dengan Badan Atom Dunia IAEA
Zarif juga diperkirakan akan bertemu dengan Presiden Turki Recept Tayyip Erdogan, menurut Kementerian Luar Negeri Turki. (T/P4/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menlu Iran: Teknologi Pengayaan Uranium Tidak Dapat Dihancurkan oleh Bom