Teheran, MINA – Pemerintah Iran secara resmi meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menggelar pertemuan darurat, menyusul serangan udara Zionis Israel yang disebut sebagai tindakan “kriminal” dan pelanggaran terhadap integritas teritorial Iran.
Permintaan tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei, pada Jumat (13/6), seperti dilaporkan oleh Kantor Berita Tasnim.
Teheran menyatakan telah melakukan komunikasi intensif dengan mitra-mitra regional dan menyerukan tanggapan tegas dari komunitas internasional.
“Dewan Keamanan memiliki tugas khusus. Tindakan agresif rezim tersebut harus diselidiki secara serius dan mekanisme yang diperlukan harus diberlakukan,” tegas Baghaei.
Baca Juga: Hampir 900 Orang Ditangkap dalam Aksi Dukung Palestine Action di London
Baghaei juga menuding Amerika Serikat berada di balik keberanian Zionis Israel melakukan agresi tersebut.
“Tidak terbayangkan bagi siapa pun bahwa rezim tersebut akan melakukan kejahatan seperti itu tanpa izin Amerika,” tambahnya.
Eskalasi Ancam Masa Depan Diplomasi Nuklir
Baghaei menyebut serangan itu sebagai upaya yang disengaja untuk menggagalkan proses diplomatik yang sedang berlangsung, termasuk pembicaraan nuklir tidak langsung antara Teheran dan Washington yang dimediasi oleh Oman.
Baca Juga: Kesepakatan Senjata Yunani dan Israel Terhambat Akibat Agresi Gaza
“Dengan tindakan kriminal ini, rezim tersebut telah melanggar semua prinsip penting Iran. Anda tidak dapat secara bersamaan mengklaim berunding dan membiarkan rezim genosida menargetkan integritas teritorial Iran,” ujarnya.
Menurut sumber yang mengetahui perkembangan tersebut, putaran keenam pembicaraan nuklir yang dijadwalkan digelar pada Ahad mendatang kemungkinan besar akan dibatalkan akibat eskalasi ini.
Baghaei juga memperingatkan bahwa serangan tersebut memiliki motif lebih luas, yakni memprovokasi Barat agar terlibat langsung dalam konflik.
“Rezim Zionis ingin menyeret pihak Barat ke dalam masalah. Tampaknya kali ini, ia berhasil memengaruhi proses diplomatik,” ungkapnya.
Baca Juga: Kapal Spectre Tiba di Tunisia, Warga Sambut Meriah Kedatangan Global Sumud Flotilla
Korban Serangan dan Serangan Balasan
Serangan Zionis Israel pada Jumat dini hari menargetkan fasilitas nuklir dan rudal di Iran, menewaskan lebih dari 104 orang, termasuk komandan militer dan ilmuwan, serta melukai hampir 380 orang lainnya.
Sebagai balasan, Iran meluncurkan rudal balistik yang menghantam sejumlah wilayah di Israel. Tiga orang dilaporkan tewas dan lebih dari 90 orang lainnya mengalami luka-luka.
Situasi yang terus memanas ini meningkatkan kekhawatiran atas potensi konflik skala penuh di kawasan, sekaligus menjadi ujian serius bagi komunitas internasional dalam merespons agresi militer dan menjaga stabilitas regional.[]
Baca Juga: Rusia Kembali Gempur Ukraina, Pusat Pemerintahan Kyiv Terbakar
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Dijadwalkan Bertemu Xi Jinping di Korea Selatan Bulan Depan