Teheran, MINA – Televisi pemerintah Iran telah menayangkan sebuah laporan yang mengklaim, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) berhasil menggagalkan rencana Israel yang akan segera “menyabotase” pabrik pengayaan uranium Fordow.
Sebuah laporan dua menit yang disiarkan pada Senin malam (14/3), menjanjikan rincian lebih lanjut untuk segera disiarkan. Laporan menguraikan serangan yang diduga melibatkan agen bayaran Israel yang mencoba mendekati seorang pekerja sentrifugal IR-6 canggih di pabrik.
Agen yang diduga, dilaporkan diberikan komunikasi yang aman dan dibayar tunai dan cryptocurrency. Agen mencoba mendekati karyawan pabrik menggunakan kontak di perusahaan Hong Kong yang tidak disebutkan namanya sebagai mediator.
Serangan sabotase “besar” dikatakan akan terjadi sebelum Nowruz – akhir tahun Iran – pada 20 Maret, Al Jazeera melaporkan.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Sayap intelijen IRGC dan unit yang belum pernah disebutkan sebelumnya, yang disebut sebagai Komando Nuklir IRGC, dikatakan telah mengetahui plot tersebut dan menggagalkannya.
Laporan itu muncul saat Iran dan pihak kekuatan dunia dalam kesepakatan nuklir 2015 berada pada tahap akhir pembicaraan mereka di Wina, demi memulihkan kesepakatan setelah 11 bulan negosiasi yang intens.
Jika berhasil memulihkan kesepakatan yang ditinggalkan secara sepihak oleh Amerika Serikat pada tahun 2018, sebuah kesepakatan akan membuat sanksi keras yang dijatuhkan pada Iran dicabut sambil mengurangi program nuklirnya yang maju. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat
Mi’raj News Agency (MINA)