Moskow, MINA – Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pada Selasa (7/5) mengatakan, beberapa pejabat di pemerintahan AS ingin memulai perang dengan Iran, tetapi itu “bunuh diri”.
“Rupanya, mereka yang melancarkan perang AS-Irak pada tahun 2003 bercita-cita untuk melepaskan perang lain, dan kali ini dengan Iran. Ini akan berarti bahwa mereka melakukan bunuh diri,” Zarif mengatakan kepada kantor berita negara Rusia, RIA Novosti sebelum kunjungannya ke Moskow.
Dikutip dari Anadolu Agency, Zarif juga mengatakan, Teheran tidak menginginkan perang dengan negara mana pun, tetapi jika AS mengatur bentrokan bersenjata dengan Iran, negara itu akan membela kepentingan nasionalnya “dengan semua kekuatannya”.
Ditanya apakah Teheran akan terus mematuhi Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), umumnya dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran, Zarif mengatakan “kesabaran Iran memiliki batasnya”.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Dia mengatakan, jika Uni Eropa gagal membantu Iran menahan sanksi AS, negara itu dapat meninjau kembali perjanjian tersebut.
Salah satu masalah penting saat ini adalah pembentukan Perdagangan Khusus dan Instrumen Keuangan (STFI) antara Iran dan Eropa, yang disebut SATMA di Persia, sebuah perusahaan yang terdaftar oleh Teheran dalam upaya untuk mempercepat pertukaran perdagangan antara Iran dan Eropa.
Saluran pembayaran khusus Eropa Instrumen dalam Mendukung Pertukaran Perdagangan (INSTEX) akan mengizinkan transaksi keuangan yang melewati sanksi AS, Zarif menambahkan, mekanisme yang mirip dengan INSTEX dapat diimplementasikan dengan negara lain, termasuk Rusia dan Turki.
Menurut Zarif, Iran mampu menjual minyaknya meski ada sanksi saat ini.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
“Iran akan dapat mengatasi sanksi Amerika. Banyak negara telah menyatakan kesiapan mereka untuk berdagang dengan Iran. Iran dan Uni Eropa berada di ambang kesepakatan bahwa, meskipun ada sanksi AS yang bersifat sepihak, akan memungkinkan untuk menjual minyak Iran. dan menerima penghasilan darinya,” ujarnya. (T/Ast/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon