Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iran Tolak Negosiasi Langsung dengan AS

sri astuti Editor : Rudi Hendrik - 2 menit yang lalu

2 menit yang lalu

2 Views

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi. (Foto: Press TV)

Teheran, MINA – Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyebut prospek negosiasi langsung mengenai program nuklirnya dengan Amerika Serikat “tidak berarti”, di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara.

Pernyataan Araghchi disampaikan pada Ahad (6/4), setelah Trump mengatakan pada bulan lalu dalam sebuah surat yang dikirim kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bahwa ia berharap akan ada negosiasi antara negara mereka, yang bertujuan mencegah Teheran membuat senjata nuklir.

Trump pekan lalu mengancam, dengan mengatakan: “Jika mereka tidak membuat kesepakatan, akan ada pengeboman.”

Araghchi mempertanyakan ketulusan Washington dalam menyerukan negosiasi, dengan mengatakan “Jika Anda menginginkan negosiasi, lalu mengapa mengancam?”

Baca Juga: Israel Deportasi Dua Anggota Parlemen Inggris

Teheran, yang menyatakan bahwa mereka tidak mencari senjata nuklir, sejauh ini menolak tawaran Washington, tetapi mengatakan bahwa mereka terbuka untuk diplomasi tidak langsung.

Araghchi mengatakan Iran ingin bernegosiasi dengan “posisi yang setara” dengan AS, dan menggambarkannya sebagai “pihak yang terus-menerus mengancam akan menggunakan kekerasan yang melanggar Piagam PBB dan yang menyatakan posisi yang bertentangan dari berbagai pejabatnya”.

Negara-negara Barat, yang dipimpin oleh AS, selama beberapa dekade menuduh Teheran berusaha memperoleh senjata nuklir.

Pada tahun 2018, selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden, Trump membatalkan Rencana Aksi Komprehensif Bersama, sebuah kesepakatan antara Iran dan anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan keringanan sanksi kepada Iran sebagai imbalan atas pembatasan program nuklirnya.

Baca Juga: Netanyahu Akan Bertemu Trump di Washington

Iran sejak itu telah membatalkan komitmennya berdasarkan perjanjian tersebut, mengumpulkan cukup banyak bahan fisil untuk beberapa bom, menurut Badan Energi Atom Internasional, yang melakukan inspeksi terhadap situs nuklir Iran.

Iran mengataka aktivitas nuklirnya semata-mata untuk tujuan sipil. Israel, sekutu utama AS di kawasan tersebut, justru secara luas diyakini memiliki persenjataan nuklir yang tidak dideklarasikan. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Mahasiswa di India Adakan Acara Dukung Rakyat Palestina

Rekomendasi untuk Anda