Teheran, MINA – Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran pada Ahad (4/8) mengumumkan hasil penyelidikan penyebab kematian pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh. Hasil penelitian itu sekaligus membantah klaim narasi media Barat yang menyebut Haniyeh meninggalr akibat ledakan bom.
Media IRNA melaporkan, pembunuhan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, berdasarkan hasil penyelidikan militer Iran, dirancang dan dilaksanakan oleh Israel dengan dukungan Amerika Serikat (AS).
Hasil penyelidikan itu mengarah bahwa pembunuhan dilakukan dengan menggunakan menggunakan proyektil jarak pendek.
Laporan IRGC mengatakan, penyelidikan menemukan bahwa ada “operasi teroris” yang menembakkan proyektil jarak dekat, disertai dengan ledakan dahsyat, yang ditembakkan dari luar penginapan.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Haniyeh dibunuh pada Rabu dini hari di tempat ia menginap di ibu kota Teheran dalam sebuah serangan misterius. Pengawal pribadi Haniyeh juga meninggal dalam serangan itu.
Haniyeh saat itu berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.
Pezeshkian mengutuk pembunuhan itu, dan berjanji untuk “mempertahankan integritas teritorial, kehormatan, dan martabat negaranya”. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional