Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irlandia Kutuk Genosida Israel di Gaza

Rana Setiawan Editor : Widi Kusnadi - Ahad, 3 November 2024 - 03:40 WIB

Ahad, 3 November 2024 - 03:40 WIB

17 Views

Ambulans menjadi target serangan Israel di Jalur Gaza. (Foto: tangkapan layar video Al Jazeera)

Dublin, MINA – Pemerintah Irlandia mengutuk perang genosida Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan menyebutnya “tidak dapat diterima”.

“Serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza tidak dapat diterima,” kata Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Irlandia Micheal Martin dalam sebuah pernyataan pers resminya yang dilaporkan Wafa dikutip MINA, Sabtu (2/11).

“Laporan tentang puluhan kematian dalam beberapa hari terakhir saja merupakan pengingat brutal tentang kematian dan kehancuran yang sedang berlangsung yang dialami oleh rakyat Gaza,” tambahnya.

Martin menyuarakan keprihatinannya tentang “laporan serangan lebih lanjut terhadap rumah sakit dan fasilitas medis, yang sangat mengerikan dengan konsekuensi yang menghancurkan bagi yang paling rentan.”

Baca Juga: Sekitar 60.000 Jamaah Shalat Jumat di Masjidil Aqsa

Mengutuk agresi Israel yang sedang berlangsung di Tepi Barat, Martin berkata: “Saya terkejut dengan kerusakan parah yang disebabkan pada kantor UNRWA di Kamp Nur Shams oleh buldoser [pasukan pendudukan Israel].”

Ia menekankan bahwa “UNRWA dan para pelaku PBB lainnya memberikan dukungan penting kepada orang-orang yang sangat rentan dan harus diizinkan untuk melaksanakan pekerjaan ini.”

Martin juga menekankan perlunya Israel untuk “memenuhi kewajibannya berdasarkan hukum humaniter internasional” sambil menegaskan kembali seruan untuk gencatan senjata segera.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ibu Tawanan Israel: Kesepakatan Gencatan Senjata Harus Mengakhiri Perang

Rekomendasi untuk Anda

Israel Lanjutkan Serangan Brutalnya di Gaza (foto: Palinfo)
Internasional
Internasional
Eropa
Internasional
Palestina
Internasional