Oleh Bahron Ansori, wartawan MINA
Dalam hidup ini, masalah kadang datang silih berganti. Belum selesai satu masalah, masalah lain datang menyusul. Rasanya tiada hari tanpa masalah yang menyertai. Bagaimana cara seorang muslim menyikapi masalah yang datang bertubi itu?
Dalam Islam, hidup seorang muslim sejatinya terkonsep dalam pedoman kitab yang sempurna; Qur’an dan Sunnah. Dua hal itu kata Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, jika bisa dipegang kuat bagi seorang muslim, maka akan menjadi jalan kebahagiaan dan keselamatan dunia akhirat.
Nah, salah satu anjuran dari kedua pedoman itu untuk kebahagiaan dan keselamatan seorang muslim adalah dengan memperbanyak membaca istighfar. Istighfar sederhana adalah memohon ampun kepada Allah Ta’ala atas semua keburukan yang sudah dilakukan selama ini; disadari atau tidak.
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam
Perlu dicatat, setiap kita sebenarnya sedang menanti pulang ke akhirat. Karenanya muslim yang baik adalah yang senantiasa mengisi sisa-sia harinya dengan memperbanyak kebaikan dan meminimalisir sebisa mungkin keburukan.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Di antara baiknya Islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat.” (HR. Tirmidzi 2317, Ibnu Majah 3976).
Istighfar, adalah satu hal yang bermanfaat untuk diamalkan oleh seorang hamba. Istighfar adalah satu di antara sekian banyak panduan hidup seorang muslim dalam menjalani kehidupan fana ini agar selamat dunia akhirat. Apa manfaat istighfar bagi seorang muslim? Berikut ini akan dibahas keutamaan istighfar.
Mari isi setiap desah nafas kita dengan memperbanyak istighfar. Karena orang yang mempebanyak istighfar, dia kelak akan mendapatkan banyak keuntungan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Beruntunglah orang yang mendapati dalam shahifah (catatan amalnya) istighfar yang banyak.” (HR. Ibnu majah. sanadnya hasan shahih, dalam kitab Aunul Ma’bud, 4/267).
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-2] Rukun Islam, Iman, dan Ihsan
Keutamaan istighfar
Petama, mendatangkan ampunan Allah SWT. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Sesunguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah SWT mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah. Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Muzammil 20).
Kedua, ditambah kekuatannya. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan (dia berkata): ‘Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (Qs. Hud: 52).
Ketiga, dimudahkan segala urusannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaih wasallam, bersabda, “Siapa membiasakan diri untuk beristighfar, Allah akan memberikan jalan keluar baginya dari setiap kesulitan, akan memberikan kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan akan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).
Baca Juga: Kaya Bukan Tanda Mulia, Miskin Bukan Tanda Hina
Keempat, diberi kenikmatan yang baik terus menerus. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.” (Qs. Hud 3).
Kelima, menolak bencana dan balak. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (Qs. Al-Anfaal: 33).
Keenam, penyebab turunnya rahmat Allah SWT. Alllah Ta’ala berfirman yang artinya, “Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat.” (Qs. An-Naml: 46).
Ketujuh, dihapuskan kejelekannya dan diangkat derajatnya. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. An-Nisaa’ 110).
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-1] Amalan Bergantung pada Niat
Semoga kita selalu diberi kekuatan oleh Allah untuk mengisi setiap hembusan nafas ini dengan memperbanyak istighfar, wallahua’lam.(A/RS3/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Enam Langkah Menjadi Pribadi yang Dirindukan