London, 8 Safar 1436/1 Desember 2014 (MINA) – Setidaknya 50 pejuang milisi ISIS dinyatakan tewas dalam 24 jam terakhir di kota Kobane Suriah, kerugian terbesar yang dialami oleh kelompok sejak melancarkan serangannya ke kota perbatasan strategis tersebut pada 16 September yang lalu.
Organisasi pemantau yang berbasis di London, Observatorium Suriah untuk HAM mengatakan Ahad (30/11), puluhan kematian itu adalah hasil dari salah satu bentrokan, bom bunuh diri atau serangan udara yang dipimpin Amerika Serikat (AS), Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Kelompok hak asasi juga mengatakan, 11 pejuang Kurdi tewas dalam periode yang sama di Kobane, bersama dengan seorang pejuang oposisi Suriah yang mendukung pasukan Kurdi.
ISIS berharap bisa segera merebut kota perbatasan kecil itu dan mengamankan cengkeramannya pada bentangan luas perbatasan Suriah-Turki, namun pasukan Kurdi Suriah yang didukung serangan udara pimpinan AS dan masuknya pasukan Peshmerga Kurdi Irak, telah menahan kemajuan kelompok itu.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Untuk saat ini, kota tetap terbagi rata dikuasai antara ISIS dan Kurdi.
Seorang juru bicara dari pasukan YPG Kurdi mengatakan, pasukannya menguasai penuh kontrol perbatasan Kobane dengan Turki. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza