Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISIS “JUAL” SANDERA CHINA DAN NORWEGIA

Rudi Hendrik - Sabtu, 12 September 2015 - 05:57 WIB

Sabtu, 12 September 2015 - 05:57 WIB

408 Views

Dua sandera ISIS. (Foto: Twitter)

SANDERA-ISIS-300x168.jpg" alt="Dua sandera ISIS. (Foto: Twitter)" width="300" height="168" /> Dua sandera ISIS. (Foto: Twitter)

Raqqa, Suriah, 27 Dzulqa’dah 1436/11 September 2015 (MINA) – Kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) baru-baru ini menahan seorang warga China dan Norwegia yang  dimintai uang tebusan untuk pembebasan mereka.

Pengumuman ISIS tersebut muncul dalam edisi terbaru majalah berbahasa Inggris mereka, Dabiq, yang didistribusikan di Twitter.

Pada halaman 66 majalah Dabiq, ISIS mengatakan penjualan para sandera dengan “penawaran waktu yang terbatas”, ARA News melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat (11/9).

Namun kelompok ini tidak memberikan rincian tentang di mana kedua sandera ketika ditangkap atau menunjukkan di mana lokasi mereka ditahan.

Baca Juga: Sesaat Sebelum Gencatan Senjata Berlaku, Israel Serang Beirut   

Iklan yang ISIS terbitkan mirip sebuah iklan tersebut, mengumumkan mereka “dijual”.

Di bawah foto masing-masing sandera dikatakan: “Siapa pun yang ingin membayar uang tebusan dan mentransfer untuk pembebasannya, dapat menghubungi nomor telegram berikut. Ini adalah tawaran dengan waktu terbatas.”

Tapi tidak disebutkan berapa banyak uang yang mereka tuntut atau kapan kesempatan untuk membayarnya akan berakhir.

Diidentifikasi sandera warga China sebagai Fan Jinghui, seorang konsultan 50 tahun.

Baca Juga: Hezbollah Sergap Pasukan Israel, Sasar Sejumlah Target di Tel Aviv

Sementara itu, Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg menegaskan sandera lainnya adalah warga negaranya ditahan, tetapi dia menekankan “Norwegia tidak membayar uang tebusan”.

Dia mengatakan kepada wartawan, sandera Norwegia adalah Ole-Johan Grimsgaard-Ofstad (48 tahun). Menurut Perdana Menteri, warganya itu telah diculik tak lama setelah tiba di Suriah pada Januari. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Sejumlah Poin Gencatan Senjata Israel-Hezbollah

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Palestina
Asia
Palestina
Palestina