Damaskus, 15 Jumadil Akhir 1436/4 April 2015 (MINA) – Kelompok bersenjata ISIS telah menguasai sekitar 70% dari kamp pengungsi di Yarmuk, setelah bentrok dengan salah satu faksi Palestina, Aknaf Bait al-Maqdis selama tiga hari terakhir.
Pejuang Aknaf Bait al-Maqdis terpaksa harus mundur ke pinggiran kamp, di mana pasukan rezim Suriah ditempatkan, demikian The Palestinian Information Center (PIC) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan, Sabtu (4/4).
Serangan ISIS terjadi menyusul klaim, Bait al-Maqdis berencana untuk menyerahkan kamp pengungsi ke pasukan rezim melalui perjanjian gencatan senjata.
Pasukan ISIS menyerbu kamp Yarmouk, Rabu (1/4), namun dapat diusir pada Kamis (2/4) kemarin. Pada Jumat (3/4) pagi, ISIS kembali menyerang Kamp Yarmuk dan berhasil menguasai 3/4 dari wilayah itu, termasuk rumah sakit Palestina yang berada di sana.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Setelah ISIS menguasai sebagian besar wilayah itu, mereka memberlakukan jam malam di kamp dan menguasai satu-satunya titik distribusi air di kamp, membuat ribuan orang kesusahan mencari air minum. Distribusi bantuan dan persediaan makanan juga dihentikan.
Aktivis Suriah mengatakan, Al-Nushra memfasilitasi masuknya militan ISIS ke kamp yang sudah menderita kekurangan persediaan makanan dan obat-obatan yang menyebabkan kematian sekitar 171 pengungsi Palestina.
Selama bentrokan terjadi antara ISIS dan Aknaf Bait al-Maqdis, pasukan rezim Suriah turut ikut campur tangan dan membom beberapa bangunan serta daerah-daerah sipil lainnya.
Sementara sumber dari Lembaga Kemanusiaan Internasional (HRW) mengatakan, selama pertempuran, ratusan pengungsi Palestina dipaksa meninggalkan daerah-daerah tersebut, sementara sebagian yang lain tetap pada tempat tinggal mereka.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Yarmouk dulunya adalah daerah berkembang yang dihuni sekitar 160 ribu pengungsi Palestina dan Suriah akibat konflik berkepanjangan yang terjadi di negaranya masing-masing. Namun, lebih dari setahun dikepung pasukan rezim Assad.
Pengepungan itu telah menyebabkan kekurangan pada makanan, air dan obat-obatan di dalam kamp.
Di lain pihak, Kelompok Aksi untuk Pengungsi Palestina di Suriah melaporkan, kondisi memburuk akibat bentrokan yang sedang berlangsung, warga sipil tidak dapat meninggalkan daerah yang dikuasai ISIS.
Kelompok hak asasi manusia menekankan perlunya intervensi mendesak untuk menghentikan kerusakan serius mengenai kondisi kemanusiaan di kamp pengungsi.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Kelompok ini juga menuding pasukan rezim Suriah bertanggung jawab penuh atas implikasi serius yang terjadi di Kamp Yarmuk, dan menyerukan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) untuk segera turun tangan, serta mengakhiri penderitaan terhadap sekitar 20 ribu pengungsi Palestina disana. (T/P011/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
activate javascript
activate javascript
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB